Reza

4.2K 234 1
                                    

Pagi ini Felix datang satu jam lebih awal dari biasanya, yakni pukul 04.45, seperti biasanya dagangannya akan selalu dikerumuni oleh banyak orang, dengan cepat ia melayani pelanggan-pelanggannya itu dengan sesekali menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka.

"Tumben banget dateng pagi-pagi sekali?" Tanya salah satu ibu-ibu yang kebetulan sudah menjadi langganan.

"Tidak apa-apa, hanya saja hari ini aku akan mengajak istri ku kontrol ke dokter," jawab Felix menyerahkan pesanan ibu itu.

Dengan mengulas senyum tipis ibu itu mengatakan, "wah kau ini, tipe perhatian sama istri ya, ngomong-ngomong istri mu lagi sakit apa?"

"Dia tidak sakit hanya saja sekarang dia sedang hamil," balas Felix

Mendengar apa yang dikatakan oleh Felix pun ibu-ibu itu pun sedikit merasa cemburu, "beruntung sekali istri mu, aku saja dulu saat hamil selalu dibiarkan suamiku untuk periksa sendiri." Curhatnya dengan kesal

Felix sendiri hanya bisa mengulas senyumannya, dan berkata dalam hatinya, "aku yang beruntung mendapatkan nya di sisiku,"

"Oh ya, aku juga menjual keripik belut apa bibi mau membelinya?" Tanya Felix mengeluarkan bungkus keripik belut yang tergantung di depan sepedanya.

"Kepik belut?"

"Ya, para bibi bisa mencobanya terlebih dahulu, jika suka kalian bisa membelinya," ucap Felix, mungkin di zaman ini akan sedikit anah, jika orang menjadikan ikan sebagai keripik.

"Apa itu enak?" Tanya salah satu bibi dari kejauhan

Dengan senyuman yang manis Felix menyahuti, "kalian tidak akan tau enak atau tidaknya sebelum mencoba,"

Beberapa menit berlalu, dengan mengandalkan mulut manisnya Felix berhasil menjual habis semua dagangannya, ia juga tak lupa untuk membeli stok persediaan bahan sebelum pulang.

Dengan gembira ia mengayuh sepedanya menuju rumah, namun saat dipertengahan jalan ia tak sengaja melihat salah seorang kenalannya,

Dari kejauhan dapat ia lihat ada seorang pemuda yang dihajar oleh dua preman yang berbadan besar.

Mungkin saja jika ia tidak akrab dengan orang yang tengah dihajar itu, ia tidak akan memberhentikan sepedanya dan bersikap acuh.

Jujur saja ia bukan orang baik yang akan dengan senang hati menolong orang lain.

"Hey apa yang sedang terjadi disini?" Tanya Felix yang memberhentikan aksi dari kedua preman tersebut.

"Tanya saja pada teman mu," ujar salah satu preman disana dengan raut kesal dan juga bercampur marah.

Mendengar itu Felix langsung menatap ke arah kenalannya dan bertanya melalui isyarat mata, "kenapa?"

Reza, pria itu hanya diam tanpa bisa mengucapkan satu kata pun, ia tak berdaya sekaligus malu.

Si preman sendiri yang mendapati keterdiaman Reza itu pun, seketika membangkitkan rasa emosi yang sudah bergejolak sejak tadi. Bagaimana tidak emosi, saat ia mengetahui adik perempuan satu-satunya yang ia miliki diperkosa oleh orang didepannya ini. Reza sendiri merupakan teman minum Felix, kedua orang tersebut memiliki hobby yang sama, namun biasanya Reza tidak akan pernah minum sampai ia mabuk, Tapi entah Kenapa kemarin malam ia bisa mabuk, padahal ia hanya minum beberapa teguk saja seperti biasa, dan pada saat perjalanan pulang ia tidak sengaja berpapasan dengan seorang gadis cantik ditengah perjalanan, entah mengapa tubuhnya bereaksi ia merasa jika seluruh tubuhnya merasa panas dan juga timbul sebuah hasrat, dengan nekat ia menarik gadis itu dengan paksa dan berakhir dengan menjadikan gadis itu sebagai pelampiasan nafsu bejatnya itu.Ia sendiri sudah pasrah jika kedua preman ini membunuhnya, ia tau jika ia salah, bagaimanapun salah satu preman itu adalah kakak dari sang gadis, bagaimana bisa seorang kakak membiarkan adik kesayangannya dilecehkan oleh orang yang tidak dikenal.

Felix yang tidak mendapatkan jawaban dari temannya itupun beralih menatap pada kedua preman itu,

"Kenapa diam saja, apa kau malu mengakui kesalahan mu, tidakkah kau berpikir sebelum melakukan hal bejat itu?" Tanya salah satu preman itu dengan murka

Dengan mendongakkan kepalanya menghadap pada salah preman itu Reza mengatakan, "Habisi aku,"

"Mati pun kau tak kan bisa menebus kesalahan mu," serkas preman yang ditatap oleh Reza

Sementara itu otak Felix mulai menganalisa mengenai kejadian ini, namun belum sempat sampai beberapa saat ia sudah membekap mulutnya, "apa iya jika Reza memperkosa seorang gadis?" Batin Felix

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang