Side Story : Jay & Mimi - Keping 1

82 6 0
                                    


Ola! Apa kabar?
I hope you guys will always be happy.

***

Sekilas info ...
Extra part di sini bakal fokus sama perjuangan Jay buat dapetin hatinya Mimi. Meski agak susah karena Mimi pemalu plus polosnya kebangetan, Jay nggak mau nyerah.

Sebelum janur kuning nangkring depan rumahnya Mimi, Jay nggak bakalan ngelepasin tu cewek.

Selamat membaca sisi manis seorang Jay, juga royalnya yang nggak ada habis. Bikin orang-orang di sekitarnya pada betah nempelin.

*Keping-keping kehidupan Nayla selepas jadi pacarnya Zayn juga bakal nyempil di sini.

.
.
.

***
.
.
.

"Tommy umur berapa tahun ini?" Nayla duduk kembali setelah mengambil popcorn. Menempatkan kepala bersandar pada dada Zayn. Sementara tu cowok membuka lebar satu lengannya. Kemudian, memeluk Nayla.

"Sekitar sembilan atau sepuluh tahun."

Lampu-lampu di apartemen Zayn dimatikan. Seluruh gorden ditutup. Biar nonton Doctor Strange-nya makin mantap. Dua botol coke, satu gelas milo, dan secangkir kopi, tersaji di atas meja bersama pizza. Zayn mencomot popcorn dari wadah di pelukan Nayla.

"Adopsi?"

"Tommy itu hadiah ulang tahun dari Oma. Gue juga dikasih. Tapi, bukan kucing."

"Apa?" Nayla mendongak.

Zayn menepuk kepala Nayla. "Doggo."

"Ada di sini?" selama Nayla main ke apartemen Zayn, Nayla nggak pernah lihat anjing. Suaranya juga nggak pernah kedengeran.

"Di rumah Oma."

Nayla bernapas lega. "Untung saja."

Melihat reaksi Nayla, Zayn mengernyit. "Kenapa emang?"

"Gue phobia anjing."

Alis Zayn hampir bertaut. Seriusan Nayla phobia anjing? Masa, sih? Padahal, anjing itu sebelas dua belas sama kucing. Sama-sama lucu, imut. "Phobia?"

Nayla mengangguk. Kalau lihat kucing, hati Nayla emang jadi tenteram banget kayak lihat duit segepok. Penginnya gendong terus bawa pulang aja. Tapi, waktu lihat doggo, Nayla rasanya geli. Bahkan, kalau lihat doggo di jalan, meski dari kejauhan aja, Nayla mending putar balik. Padahal, ukuran doggo-nya juga nggak seberapa. Tetap saja, makhluk satu ini emang paling bisa membikin Nayla bergidik.

"Semua jenis anjing?" tanya Zayn, yang mendapat anggukan lagi dari Nayla. "Bahkan Pomerian?"

"Daripada ketemu anjing di jalan menuju ke rumah, lebih baik gue nggak pulang."

Zayn beneran nggak nyangka. Padahal, dia udah berencana buat ngajak Nayla ke rumah omanya biar bisa ketemu sama Bam, anjing Dobermann yang udah Zayn rawat sejak dia pindah ke Indo. Kalau Nayla bisa takut sama Pomerian, apalagi kalau tu cewek sampai lihat Bam, bisa bahaya. Zayn kira Nayla suka banget sama semua jenis anabul. Bukan cuma kucing.

Hi, Amberlyyn! (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang