Bab 50 - menyesal, kesal

1.1K 155 51
                                    

Sudah dua hari sejak han marah ke minho perkara permen kapas. Han sama sekali tak menyapa minho, bahkan menghindar.

"Besok sabtu." Ucap minho saat keluar kamar.

"Udah tau. Gue punya kalender." Han hendak menutup pintu kamarnya.

"Gak capek apa, marah sama gue?" Ucap minho menahan pintu kamar han.

"Gak."

"Besok sabtu."

"Gue udah bilang gu-"

"Ramen."

"Oh."

"Jadi gak? Kalo gak jadi juga gakpapa." Minho hendak meninggalkan han.

"Ih, malesin banget." Han menatap kemusuhan minho.

"Pulang dari ramen, beli permen kapas." Ucap minho.

"Gak usah. Nanti lo katain lagi."

"Gak. Gue beliin."

"Oke. Ramen dan permen kapas." Han hendak menutup pintu, tapi ditahan lagi sama minho.

"Gak mau nemenin gue?"

"Gak. Kan masih marah."

"Ya kan besok gue beliin ramen."

"Lo nyogok gue?"

"Gak."

"Tapi, lo aja gak minta maaf sama gue. Dahlah."

"Gue minta maaf. Sebagai permintaan maaf gue, besok gue beliin ramen sama permen kapas."

"Oke, maaf diterima. Sekarang, singkirin tangan lo dari pintu kamar gue." Han menunjuk tangan han yang menahan pintu.

"Besok balik jam berapa?"

"Jam 3."

"Gue jam 4, lo balik duluan aja, berangkat dari kos."

"Gue tungguin aja, sambil nugas dikampus."

"Oke."

"Yaudah, sekarang lo pergi."

"Temenin gue."

"Gue masih ada tugas."

"Gue bantu."

"Gak." Han mendorong tubuh minho. "Pergi lo! Gue mau me time dulu."

Minho tersenyum. Dan mengusak rambut han. "Iya, gue pergi. Jangan malem-malem." Minho meninggalkan han dna keluar ke balkon.

Sedangkan han masih mematung, rambutnya yang diusak, kenapa hatinya yang ngereog!

"Ekhem! Jan baper!" Han masuk kekamarnya. Gak munafik, dia seneng sama perlakuan minho barusan.

.

"Lix! Lo berangkat sama siapa?" Tanya han duduk disamping felix.

"Sendiri. Lo berangkat sekarang?"

"Yoi, bareng yak."

"Gak bareng eric? Biasanya juga bareng eric." Ucap felix julid.

"Kenapa? Lo cemburu, gue bareng eric mulu?"

"Gak. Gue seneng malah, lo gak ngerepotin gue."

"Oh jadi gue ngerepotin? Kenapa gak ngomong dari dulu." Han beranjak dari duduknya.

"Canda elah! Serius amat! Lo sih. Sejak kenal eric lupa sama gue!"

"Hehe, ya gimana, orang kelas kita aja sering beda."

"Yaudah, nanti jajan bareng yok!"

"Gak dulu. Gue udah ada janji."

"Sianjing emang. Sama siapa? Eric?"

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang