Bab 22 - bapak kamu sep ya?

982 110 2
                                    

Han berjalan malas menuruni tangga. Dia sebenernya paling malas dan sedikit takut, bangun tengah malam cuma buat ngambil minum. Salah dia sendiri sih, lupa gak ngisi botol persediaan minumnya dikamar.

Dia memperlambat jalannya saat mendengar suara didapur. Dia jalan ngendap endap, dan saat melihat sumber suara itu, dia menghela nafas lega.

"Eh, calon pacar. Masak apanih malem malem?" Tanya han saat sampai di meja makan.

"Astaga!" Minho berjengit kaget. "Lo! Gak ngagetin bisa kan!" Ucap minho dengan suara yang sedikit tinggi karena kaget.

"Gue cuma nanya kali bang" ucapnya ngedumel. "Lo tuh yang suka ngagetin!"

Minho berdecih dan melanjutkan acara memasaknya.
Han mengisi botolnya dengan air galon.

"Lo belom makan bang?" Tanya han memecah keheningan.

"Udah" jawab minho ketus.

"Oh, masa pertumbuhan ya? Jadi makannya banyak." Ucap han sambil mendudukkan diri dikursi.

"Pertumbuhan?"

"Iya, dalam masa pertumbuhan menumbuhkan cintamu padaqyuuu.. uhuyyy!" Ucap han ngasal sambil ketawa. "Eh bisa gombal juga gue. Ihirr" ucapnya seneng sendiri.

"Lo? Gila?" ucap minho, dia terkekeh. Dia cuma mikir, kok ada orang se absurd ini didunia ini.

"Gila karenamu, ea eaaaa.. Pasti lo salting kan bang?! Gue yakin lo salting! Ihirrr"

"Salting salting. Nih salting!" Ucap minho sambil nyodorin toples dengan tulisan 'salt' .

"Itu mah garem bang, asin doang!"

"Ya emang asin. Gombalan lo gak ada manis manisnya!"

"Owhhh" ucap han dengan senyum menggodanya dan alis naik turun. "Lo mau gue manis manisin?"

"Kagak makasih" ucap minho sambil naruh piring berisi nasi dan telur orak arik. "Lo udah selesai kan, sana balik kamar. Jangan ganggu gue."

Han beranjak dari duduknya tanpa kata. Tapi dia tidak balik kekamarnya. Melainkan dia ngambil sendok dan kembali duduk disamping minho dengan senyum lebarnya.

"Lo ngapain?" Tanya minho heran dengan tingkah teman kosnya.

Han kedip kedipin matanya, dia ngerasa sekarang lagi puppy eyes. Bukannya gemas dan iba, minho malah menatap han jijik.

"Lo kerasukan?" Tanya minho.

Han melunturkan senyumnya.
"Kagak elah! Gue laper! Lo jadi cowo gada peka pekanya!"

"Bukannya gue gak peka" minho ngomong sambil nyendokin nasi kemulutnya. "Tapi, bikin sendiri!"

"Lo mau gue bakar nih dapur?!"

"Ya jangan! Kan gue nyuruhnya lo masak sendiri!" Ucap minho mulai kesal.

"Ya kan gue ngidupin kompor aja gak bisa!"

"Ya biar gue idupin." Ucap minho sambil berdiri, tapi ditahan sama han yang nampilin muka melas. Niatnya sih biar bikin hati minho luluh. Tapi yang ada minho malah mandang han prihatin. 'Mana masih muda' batinnya.

Dengan sedikit kesal, minho kembali duduk. Dia menggeser piringnya ketengah antara dia dan han.

Han senyum kesenengan.
"Beneran?!" Han menatap minho tak percaya. "Makasih calon pacar."

Minho yang tadi nampili muka datar, sekarang melotot ke han dan siap siap menjauhkan piringnya dari han.

"Eh, enggak bang. Becanda deh, becanda."

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang