Bab 86

1.4K 146 45
                                    

Han berjalan menuju kamarnya dengan menghentakkan kakinya. Sebelum masuk kamarnya, dia menatap kamar minho lalu menunjukkan duajari tengahnya.

"Ngapain han?" Tanya abin yang hendak masuk kekamarnya.

Han yang terkejut langsung menoleh. "Gapapa bang."

"Beneran gak ikut bang?" Tanya ayen.

"Gak."

"Kasian dong, bang minho nya entar sendiri." Ucap ayen lagi.

"Biarin." Han msuk kekamarnya.

"Kenapa si tu bocah?" Tanya abin pada ayen sedangkan ayen hanya mengendikkan bahunya lalu masuk kekamarnya.

.

Sekarang sudah pukul sepuluh. Han sedang mencoba mendengar motor motor yang siap untuknight ride.

Dan saat motor terakhir berangkat, han langsung berlaru ke balkon untuk melihat keergian teman temannya ber having fun tanpa dirinya.

Han kembali masuk lalu berhenti didepan kamar minho. Menarik nafas dalam, dan...

"Dasar! Cowo gak peka! Masa pacarnya ditinggal sendirian! Gak diajak! Minimal dibujuklah! Masa pergi tanpa gue! Ninggalin gue! Tega bener lo! Udah nyuekin gue semninggu! Sekarnag malah ninggalin gue! Jahat banget sih! Cowok ga peka! Percuma pacaran kalo lo malah lebih cuek dari kemaren kemaren!" Tanpa sadar han menitikkan air matanya.

"Fak fak fak lah! Gue benci lo!" Han memutuskan kembali kekamarnya, lalu duduk memeluk lututnya sembari menahan tangisnya.

.

Tok! Tok! Tok!

Setelah puas menangis, dan hendak terjun kealam mimpi, han tersentak oleh suara ketukan dipintu kamarnya.

"Siapa?" Tanyanya saat teringat teman temannya pergi untuk night ride.

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?" Tanyanya lagi tapi bukan jawaban yang didapat, malah ketukan lagi.

"Siapa sih? Bukan hantu kan?" Han dengan ragu berjalan mendekatu pintu kamarnya.

"Siapa?" Han mencoba mendengar suara dari luar pintu kamarnya. Namun tidak ada sahutan. Dan juga ketukkannya sudah tidak terdengar.

Dengan ragu, han membuka pintu kamarnya.

Han mendapati seseorang berdiri membelakanginya.

"Ngapain disini?" Tanyanya saat tahu siapa orang itu.

Orang itu berbalik. "Bukannya lo night ride sama temen-temen lo itu?"

"Mana tega gue ninggalin pacar gue sendirian dikos."

"Nyatanya, tadi lo bilang mau ikut."

"Dan nyatanya, gue disini sekarang." Minho mendekatkan wajahnya kewajah han membuat han melotot.

"Apaan sih! Pergi sono!"

Bukannya menurut, minho malah menarik tangan han  dan mengajaknya kebalkon.

Mata han membola saat melihat meja dengan banyak makanan dan juga minuman, serta laptop yang menyala dengan alas karpet bulu disana.

"Duduk dulu, gue mau ngambil selimut, kayanya bakal dingin." Minho kembali masuk.

Han menurut lalu duduk di depan laptop.
Minho kembali membawa selimut ditangannya.

Han dibuat terkejut saat minho duduk, bukan disampingnya. Tapi dibelakangnya.

"Bang?"

"Kenapa?"

"Lo ngapain?"

"Duduk?"

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang