Bab 70

1.2K 138 22
                                    

"Itu beneran bang minho?" Tanya hyunjin pada chan dan abin.

"Ya menurut lo?" Jawab chan.

"Maksud gue tuh- kalo jiji mah gue tau dia emang bokem. Tapi maksud gue tuh, itu beneran bang minho?" Tanya hyunjin lagi.

"Kenapa emang?" Tanya ayen berjalan mendekati hyunjin.

"Liat noh ay, masak bang minho mau aja main sama jiji sih?"

"Emang kenapa? Gak boleh?" Tanya ayen.

"Ya, heran aja sih ay."

"Iya juga sih. Kalo kata gue mah mereka ada sesuatu sih." Ucap abin.

"Yaudah sih, gak usah ngurusin mereka." Ucap ayen.

"Ya aku cuma heran aja ay, kenapa bang minho mau nanggepin jiji yang kelakuannya mines. Bisa aja dia cuekin jiji, ini malah nanggepin. Kalo si jiji mah, gausah ditanya, dia emang mines akhlak. Dia juga, gak ada takut takutnya sama bang minho. Berani-beraninya nyeburin bang minho. Mana bang minho gak marah lagi."

"Nah itu, bang minho aja gak marah, kenap malah kamu yang sewot?" Tanya ayen.

"Ya aneh aja ay. Iya kan bang?"

Abin mengangguk. "Aneh. Tapi nyata."

"Gak juga. Kalian aja yang gak pernah merhatiin mereka."

"Maksud lo apa bang?' Tanya abin.

"Kalo kalian perhatiin, minho paling deket sama anak kos siapa?"

"Han."

"Jiji."

"Kalo minho mau makan bareng kita, siapa yang ngajakin?"

"Han."

"Jiji. Eh tapi kan bang, kata jiji dia harus maksa bang minho dulu baru mau?"

"Iya. Tapi kalo minho beneran gak mau, dia gak bakal mempan dipaksa. Bahkan minho juga bilang maunya dipanggil ayen ato umin, tapi kalo mereka yang manggil dia gak pernah turun kan?"

Semua mengangguk. Masuk akal pemikiran chan kali ini.

Ayen dan chan hanya tersenyum. Ayen yang jadi tempat curhat minho sedangkan chan sebagai pengamat dan saksi beberapa kedekatan han dan minho.

Jadi, setelah istirahat dan makan siang, mereka memutuskan untuk memulai aktifitas liburan mereka.
Ada yang berkeliling rumah seperti chan dan abin, memasak karna banyak bahan makanan dan alat canggih didapur seperti felix dan umin, dan berenang seperti ayen dan han. Hyujin yang menikmati pemandangan dari atas balkon, lebih tepatnya melihat ayang yang lavi berenang. Minho? Hanya duduk dikursi disamping kolam renang.

Setelah ayen memutuskan untuk naik dari kolam dan masuk rumah untuk mandi dan menyisakan han sendiri, tiba-tiba han memekik kesakitan.

"Aduh bang! Tolong bang! Kaki gue kram bang!" Ucap han seperti akan tenggelam.

Minho yang panik langsung menggapai tangan han yang posisinya tidak jauh dari tepi kolam.
Tapi saat akan menarik tangan han agar menepi, han malah menarik balik tangannya dan kaki han menapak pada tembok kolam mendorong tubuh han agar menjauh dari tepi kolam membuat minho yang tidak siap ikut terseret han hingga tercebur.

"Hahahahahaha." Hqn tertawa puas setelah menjatuhkan minho.

Sedangkan minho hanya menatap tajam han.

"Bang. Santai aja dong liatinnya!" Protes han yang terganggu tatapan minho.

Minho tak menggubris dan masih menatap han.

"Bang! Ini tuh liburan. Dibawa santai aja dong! Masak liburan sampe sini cuma mau scroll toktok doang sih." Ucap han berusaha menghilangkan kegugupannya.

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang