Stuck / Minsung

Bab 71

"Suka banget pamer perut?" Tanya minho pada han saat melihat han sedang berkaca tanpa baju.

Han habis ngolesin minyak kayu putih ditubuhnya, antisipasi biar gak masuk angin.

Han menoleh tak terganggu dengan kedatangan minho.

"Iyalah! Meskipun belum keliatan kotak-kotaknya, tapi badan gue bagus." Ucap han sambil memakai sweater miliknya.

"Itumah gak keliatan sama sekali." Ucap minho dengan kekehan mengejek.

"Diem aja lo bang! Nih, dari semua anak kos, cuma lo yang sama sekali belum pernah buka baju."

"Gue buka baju kok, kalo mandi." Minho selalu masuk dan keluar kamar mandi dengan outfit lengkap. Gak kaya yang lain, yang cuma pake handuk ato boxer.

"Maksud gue, dari semua penghuni kos, cuma lo yang belum pernah lepas baju dikos. Gue udah pernah liat semua penghuni kos telanjang dada. Dan menurut gue, punya bang chan yang paling bagus." Han menoleh ke minho dengan tatapan men judge. "Pasti perut lo buncit kan? Makanya lo gak pd buat buka baju didepan orang?"

"Kata siapa perut gue buncit?" Minho mendekat ke han.

"Gue."

Minho melepaskan kaos hitamnya. "Tubuh gue premium, jadi gak semua orang bisa liat."

Han menatap tubuh minho dengan kedipan mata. "Eh."

"Buncit gak?" Tanya minho.

Han masih memperhatikan perut minho, yang ternyata sixpack. Tapi han memfokuskan matanya pada perut bagian atas minho. "Karna ini, lo gak pd?" Tanya han sambil menunjuk bekas jahitan diperut minho.

"Hm."  Percuma kalo perut bagus tapi ada bekas luka, gak menarik. Pikir minho.

"Ini kenapa?"

"Operasi waktu kecil. Gak usah tanya operasi apa, gue udah pernah tanya mama tapi lupa" ucan minho saat melihat han hendak bertanya.

"Masih sakit gak?" Minho menggeleng.

"Boleh pegang?" Minho mengangguk.

Han mengarahkan jari telunjuknya untuk menyentuh luka minho. Sedangkan minho hanya memperhatikan pergerakan han.

Saat sampai pada luka minho, bukannya mengelus, han malah menggelitiki minho.

"Hahahahh."  Han tertawa puas masih menggelitiki minho.

"Lepas sung!" Minho berusaha meraih tangan han agar berhenti.

Namun minho malah oleng dan terjatuh kekasur dengan han diatasnya dan tanpa sengaja menempelkan bibirnya dipipi minho.

Han melotot dan langsung menjauhkan wajahnya.

"Modus lo?" Tanya minho.

"Mana ada! Lo kali yang modus!" Balas han tak terima. Han berusaha untuk berdiri.

"Bentar. Gini dulu aja." Ucap minho menahan tangan han agar tetap disana.

"Gerah bang."

Minho mengubah posisi, sekarang, minho mengukung han. Menatap han tajam.

"Minggir bang." Ucap han.

Tanpa menjawab, minho mendekatkan wajahnya pada  han. Han yang tak siap hanya memejamkan matanya menunggu apa yang akan dilakukan minho.

"Kenapa? Mau dicium?" Bisik minho ditelinga han membuat han membuka matanya.

"Mau cium?" Tanya minho menatap han dalam.

"Gak!"

"Terus kenapa merem?"

"Minggir!"

"Jawab dulu, kenapa merem?"