Bab 55 - pulang

1.1K 141 21
                                    

"Bagi wer!" Tanpa permisi, han mengambil alih roti isi yang akan dimakan hyunjin.

"Ji! Gue belom gigit loh!" Ucap hyunjin.

"Gue laper."

"Lo pikir gue gak?"

"Gak."

"Ji! Jangan dihabisin!" Hyunjin mencoba merebut rotinya kembali.

"Ekhem." Han dan hyunjin menoleh, dan mendapati ayen yang duduk didepan mereka.

"Eh dedek ayen. Sarapan apa?" Tanya han.

"Roti aja sih bang."

"Baru segigit mau? Enak loh ini. Tapi kalo lo mau aja sih. Yang bikin dower."

"Emang boleh?" Tanya ayen melirik ke hyunjin.

Hyunjin sebenernya udah laper banget, bikin roti isi malah direbut. Pake ditawarin keorang lain lagi. Untung orangnya ayen coba kalo bukan...

"Itu sisa, udah digigit sama nih bokem. Kalo lo mau makan aja. Kalo bikin kan lama." Tawar hyunjin.

"Boleh ya bang?" Ucap ayen meminta. Kata hyunjin emang benar, waktunya udah mepet.

"Nih, makan aja, yang bikin si dower pasti enak."

"Makasih."

Ayen menerima pemberian han dan memakannya. Han menatap hyunjin dengan senyuman anehnya.

"Berangkat sama siapa yen?" Tanya han tiba-tiba.

"Sendiri bang."

"Biar dianterin dower ya. Mau?"

"E-eh. Gausah bang."

"Apaan sih lo bokem!"bukannya gak mau, tapi si ayen kan lagi ngejauh dari hyunjin, takutnya malah risih si ayen.

"Gapapa, dower ga ada kerjaan kok."

"Gausah bang. Sendiri aja."

"Gue anter aja mau?" Hyunjin buka suara, siapa tau ini waktu yang tepat buat ngobrol sama ayen.

"Sendiri aja. Soalnya nanti belum tau pulang jam berapa."

"Yaudah. Semangat ujiannya ya." Ucap hyunjin.

"Makasih bang." Hyunjin hanya mengangguk.

Han memperhatikan interkasi keduanya. Tersenyum.

"Gue berangkat dulu ya bang. Makasih sandwichnya."

"Iya, sama-sama. Hati hati dan semoga lancar ujiannya." Ucap han, sedangkan hyunjin hanya tersenyum.

"Wer. Boleh nanya?" Han membuka obrolan setelah kepergian ayen.

"Apaan?" Jawab hyunjin datar.

"Weh, sante mabroow. Yang makan ayen loh."

"Iya-iya. Apaan?"

"Boleh nebak gak, siapa orang yang lo suka?"

"Tebak aja. Siapa coba?"

"Pasti... gue kan?"

Hyunjin menatap han malas. "Mau banget gue suka sama lo?"

"Gak lah!"

"Yaudah, tebak yang bener."

"Pastii.. bang abin."

Hyunjin menghela nafas kasar. "Dahlah. Males." Hyunjin hendak pergi.

"Ayen kan?" Hyunjin menghentikan langkahnya. Dan berdehem.

"Jadi bener kalo ayen orangnya." Ucap han percaya diri.

"Gaa usah keras-keras bisa?"

"Hehe." Han nyengir. "Buruan gih, konpes. Keburu diembat orang loh."

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang