Stuck / Minsung

Bab 89

"Hoaammm..." han meregangkan tubuhnya.

"Abang udah bangun? Dari tadi?" Tanya han yang melihat minho duduk dimeja belajarnya.

"Iya."

"Kok gak bangunin aku sih bang?" Mendengar pertanyaan han, minho menahan senyumnya.

"Gak, kamu tidurnya pules banget."

"Jam berapa sih?" Tanya han.

"Jam setengah 2."

"Abis ini mau kemana bang? Mau langsung balik kos?"

"Kamu maunya kemana?"

"Gak tau."

"Tadi mbok inem kesini, nanya mau makan apa."

"Terus abang jawab apa?"

"Ya abang bilang kalo kamu tidur, jadi ya nanti aja makannya."

"Nyari diluar aja yuk bang, biar mbok inem istirahat."

"Boleh."

"Bentar ya bang, aku mau ngumpulin nyawa dulu."

Minho hanya terkekeh. "Iya."

"Ini kamu?" Minho menunjuk foto anak cowok di meja belajar han.

"Iya. Imut kan?"

"Iya. Lucu. Foto sama siapa?" Tanya nya lagi karna han tidak sendiri difoto itu, ada cewek yang lebih tinggi dari han.

"Itu kak sooya, tanteku. Tapi masa gak mau dipanggil tante coba."

"Gak kaya tante tante sih, selisih berapa tahun?"

Alis han menukik menatap tajam minho. "Kenapa nanya nanya? Abang tertarik sama tante ku?!"

Minho menatap han bingung. "Astaga, cuma nanya doang sayang. Tertarik nanya biar tau anggota keluarga kamu kan."

"Yakin gak bakal kaya bang abin?"

"Kenapa changbin?"

"Ya- ndaftar mau jadi omku."

"Oh, yang itu? Enggak lah. Kan udah ada kamu."

"Apaan sih bang."

"Ya bener kan?"

"Hm."

"Mau berangkat kapan? Kamu emang belum laper?"

"Udah laper sih bang." Akhirnya han beranjak dari kasurnya lalu merapikan kembali kasurnya.

"Masih ngantuk?"

"Iya, tapi laper. Jadi ayo kita makan."

.

Mereka memutuskan untuk makan miayam. Entahlah, han sedang ingin miayam.

"Mau langsung pulang?"

"Muter muter aja dulu kali bang? Boleh?"

"Boleh."

Mereka memutari kota dengan obrolan random mereka.

"Abang, berenti ditoko kue itu bang."

Minho menghentikan motornya diparkiran toko tersebut.

"Tutup sayang."

"Tapi kenapa parkirannya penuh bener?" Monolog han.

"Sayang, itu tulisannya tutup." Minho mengikuti han yang hendak masuk ketoko padahal ada papan bertuliskan 'tutup'.

"Ya karna tutup, jadi harus dicek. Kenapa jam segini udah tutup tapi kok parkiran penuh."