"." DeLaPaN "."

73 4 0
                                    

Happy Reading




























     Semalam, Alric melakukan apa yang disarankan Kenzo tempo hari. Namun sayang, hasilnya sungguh mengecewakan, karna ia justru tidak bisa tidur sama sekali, meskipun sudah meminum beberapa butir obat yang biasa ia konsumsi.

    "Kau tahu!! Aku bahkan semalam tak bisa tidur sama sekali!! Setelah mengikuti saran konyol bin bodoh darimu!!" decak laki-laki yang baru saja mendudukkan diri di sofa panjang warna coklat tersebut, dengan setelan formal membalut badan tegapnya.

     Mendengar itu, laki-laki yang mengenakan kemeja biru berbalut jas putih kedokterannya itu, justru malah bertanya balik pada Alric, hingga membuat laki-laki jangkung itu menghela nafas kasar seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. "Lantas, jika bukan karna ciuman, terus karna apa donk?" ucapnya mencoba menerka-nerka hal lainnya.

    "Ya entahlah! Kenapa kau justru balik bertanya padaku? Sedang kau adalah dokternya disini, bukan aku!!"

    "Apa kau yakin? Sudah menceritakan semua hal padaku, soal kejadian malam itu? Maksudku, tanpa terlewatkan sedikitpun."

     "Tentu saja! Untuk apa aku menyembunyikan sesuatu darimu, sedang keinginanku untuk bisa sembuh sangatlah tinggi."

    "Jika seperti itu--- tampaknya kau harus mencari gadis itu. Karna sepertinya keberhasilmu bisa tertidur dengan nyenyak, ada hubungannya dengan gadis itu." terangnya yang seketika buat Alric menatap tak percaya. Karna malam itu, ia sungguh tak melihat wajah Eira dengan jelas. Hanya sentuhan bibirnya serta aroma tubuhnya saja, yang masih teringat jelas dalam ingatannya.

   "Bagaimana aku bisa menemukannya! Hah?  Sedang aku sendiri hanya mengingat sentuhan bibirnya serta Aroma tubuhnya saja?!"

    "Mudah saja! Kau tinggal menunggu dia di halte tempat kalian berpisah dulu. Karna sudah pasti ia akan kembali kesana lagi."

     "Mudah saja, jika aku mengenali wajah ataupun suaranya. Lha ini?" Alric menjeda ucapannya. "Jangankan mengenali, mengingatpun tidak! Jadi bagaimana aku bisa menemukannya, hah?" Alric kembali menjeda ucapannya  dengan raut frustasi. "Bahkan jika seandainya kami kebetulan berpapasan dijalan, jelas kami tidak akan saling mengenal ataupun tahu satu sama lain! Jadi bagaimana aku bisa menemukannya, hanya dengan bermodal sentuhan bibirnya Aroma tubuh saja. Hah?!"

     "Ya! Alric! Bukankah kau biasanya begitu detail, dalam memperhatikan sesuatu, tapi kenapa kali ini kau cukup bodoh!"

    "Sial!!" Alric mengumpat mendengar ucapan Kenzo yang benar adanya. "Ah sudahlah, lupakan!! Ini bagaikan mencari jarum di tumpukkan jerami. Impossible!!"

     "Bukankah kau ingin sembuh?"

"Tentu saja!"

     "Berarti kau harus menemukannya. Meski sangat mustahil, tapi bukan berarti tidak mungkin bukan? Bahkan bila perlu, kau buat sayembara, yang diperuntukan 'bagi para wanita yang memiliki pengalaman berciuman dengan lelaki asing di malam hari, mohon kebersediaannya untuk mendaftarkan kisahnya pada email E.News. Karna Bagi pemilik kisah yang paling menarik, akan mendapatkan hadiah utama sebesar 5000$, serta berkesempatan untuk menampilkan ceritanya di majalah E.News edisi bulan berikutnya.' Nah! Dengan begitu, kamu bisa melihat, wanita mana yang memiliki kisah serupa dengan pengalamanmu. Bereskan?!" ujarnya yang seketika buat Alric menatap tak percaya, karna ide Kenzo kali ini, terdengar lebih brilian.

Insomnia Kiss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang