"." LiMa PuLuH SaTu "."

19 1 0
                                    

Happy Reading
























         Eira mulai membuka mata perlahan, tatkala indra penciumannya mengendus aroma masakkan yang begitu sedap dan menggiurkan lidah.

   "Tumben nih! Pagi-pagi mereka berdua mau masak. Biasanya juga, kalo gak sereal susu, ya roti panggang selai, sarapannya." gumam Eira sebelum membuka mata dengan sempurna. Dan betapa terkejutnya Eira, saat mendapati interior kamarnya berbeda. "Eh! Aku dimana?" Eira mulai mengedarkan pandangannya, setelah duduk bersandar pada headboard, sembari mengingat, apa yang terjadi semalam. "Astaga!" Eira menepuk kening, sesaat setelah tersadar, jika ia semalam menginap di kediaman Alric. "Ponsel mana? Ponsel mana?" ucapnya seraya mencari tas slempang, yang semalam ia bawa, yang ternyata sudah jatuh berserakan di atas lantai, akibat ulahnya sendiri, yang tanpa sadar menyenggol tasnya diatas nakas, saat ia tengah terlelap. "Bar-bar sekali diriku." gerutunya sembari beringsut, untuk memunguti barang-barangnya. "Pake acara lowbet segala ni ponsel!" gerutunya lagi, sebelum beranjak menuju kamar mandi, untuk mencuci wajah, setelah memberesi semua barangnya, dan kembali merapikan tempat tidur yang ia tempati.

.Di Sisi Lain

       Alric tampak sibuk menumis sembari menyambi memotong-motong bahan-bahan untuk menu yang akan ia masak berikutnya.

   "Sepertinya Ilana belum bangun." gumamnya.

    Namun sesaat kemudian, sebuah suara berhasil membuat Alric tersenyum.

   "Sha! Pinjem changer donk! Ponselku lowbet nih!" ucap Eira setelah menuruni tangga.

    "Ada di ruang tengah." sahutnya yang buat Eira segera berjalan menuju ruang tengah, sebelum akhirnya kembali menuju dapur, setelah memastikan ponselnya mengisi daya.

    "Masak apa? Harum banget aromanya." ucap Eira yang seketika buat Alric memasangkan apron motif hello kitty pada tubuh Eira.

   "Eh! Aku bisa pake sendiri koq!"

"Udah diem! Biar aku saja!" kata Alric sembari mengikatkan tali apron pada pinggang Eira, dengan sedikit kencang, hingga membuat Eira terkejut dan mendekat satu langkah.

  "Eh! Pelan donk, Sha!" protes Eira seraya hendak menjauhkan diri. Namun sayang, Alric tak membiarkannya, dan malah menarik tengkuk beserta pinggang Eira secara bersamaan. "Eh! Mau ngapain?" Eira menatap terkejut pada Alric yang justru hanya menjawab dengan senyuman, sebelum mulai mendekatkan wajah dan menyesap bibir Eira dengan lembut.

    Eira berusaha menolak, tapi Alric berhasil mengunci semua pergerakkannya.

    Hingga sesaat kemudian, Alric menghentikan aksinya sejenak.

   "YA!! NESHA! Apa yang kau lakukan! Hah?! Aku bahkan belum mandi!" protes Eira, dengan raut sebal. Karna merasa tak pede, jika harus melakukan hal demikian sebelum membersihkan diri.

   "Tenang saja. Kamu masih wangi koq! Sungguh!" ucap Alric yang jujur adanya, sebelum kembali mendekatkan wajahnya. Namun sayang, Eira keburu melengos.

   "Aku lapar. Tidak bisakah kita lanjutkan nanti saja?!" ujar Eira yang seketika buat Alric beralih mengecup kening Eira, singkat.

    "Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan segera menyelesaikannya." kata Alric sebelum kembali pada aktivitas sebelumnya. "Ou iya. Bagaimana kalo kamu membersihkan dirimu terlebih dahulu? Sembari menunggu sarapan siap?"

Insomnia Kiss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang