"." TiGa PuLuH "."

50 2 0
                                    

Happy Reading



































      Alric segera bergegas menemui Kenzo, sesaat setelah Eira pergi. Ia tampak begitu tak sabar untuk menceritakan apa yang terjadi barusan pada sahabat sekaligus Dokter yang menangani penyakit anehnya itu, selama ini.

==) Tok Tok Tok

    "Masuk."

==) Clek

    Kenzo menoleh dan menyeringai senang ke arah pintu.

   "Hay Ric! Akhirnya kamu nongol juga ya." ucapnya setelah bangkit dan memeluk sahabatnya itu.

   "Napa? Kangen?" ucap Alric setelah merenggangkan pelukkan dan duduk di sofa panjang ruangan Kenzo. Sedang Kenzo, ia duduk di single sofa.

  "Jelas itu bro! Secara, kamu tu sekarang udah jarang banget kesini lho! Apa lagi setelah putus dari Cyra."

    "Sorry! Sibuk!"

"Sibuk kerja atau sibuk apa nih?!"

   "Ya gitu deh!"

"Ou iya. Aku denger-denger kamu udah ketemu dengan wanita yang mampu menjadi penawarmu?"

    "Iya! Tapi bukan yang memenangkan lomba itu."

   "Maksudnya?"

"Jadi gini." Alric mulai menceritakan perihal Vania, wanita yang memenangkan lomba, dan Eira yang ternyata adalah penawarnya sekaligus  sahabat kecil dan cinta monyetnya.

   "Tunggu! Jadi kamu sudah benar-benar membuktikannya sendiri?"

   "Eung! Tentu saja. Aku sudah mencium mereka, disaat mereka tengah tertidur. Dan benar saja, setelah aku mencium Eira, aku bisa tertidur selama kurang lebih 5 jam lamanya, tanpa obat, atau terapi. Bahkan hanya dengan sekali sentuh pun, aku sudah bisa merasakan, jika wanita di malam itu adalah Eira. Tapi yang jadi pertanyaannya, kenapa Vania yang mengirim cerita lomba, bukan Eira sendiri, ataupun Nala, salah satu teman roommatenya juga?"

   "Ya mungkin baik Nala ataupun Eira tak tertarik dengan lomba itu. Jadi ya udah, Vania yang ngirim, dari pada mubazir, kali aja menang. Ya secara, hadiahnya kan cukup menggiurkan. Jadi benar-benar sayang, jika di lewatkan begitu saja. Masalah hadiah, biasannya kaum wanita akan membaginya secara rata. Tapi ya udahlah! Intinya sekarang kamu udah nemuin wanita di malam itu. Karna bisa jadi, tanpa Vania, kamu belum bisa menemukan penawarmu, meski sebenarnya sudah sangat dekat denganmu. Jadi jangan lupa, untuk tetap berterimakasih pada Vania."

     "Iya, kau benar. Meski aku sudah jatuh cinta pada Eira saat pandangan pertama. Tapi nyatanya Eira memang selalu menjaga jarak dariku. Jadi aku harus tetap bersyukur dan berterimakasih pada Vania, yang memberi jalan pertemuanku."

"Nah! Gitu donk! Ou iya, Ngomong-ngomong, mau minum apa nih? Sampai lupa. Karna keasyikan ngobrol."

   "Biasanya aja." jawab Alric saat Kenzo beranjak menuju lemari pendingin di sudut ruangannya.

   "Nih!" Kenzo mengulurkan kaleng berwarna biru pada Alric, sebelum mendudukkan diri, dan meneguk minuman kaleng berwarna hijau miliknya, sembari melanjutkan obrolannya, namun kali ini seputar Cyra.

Insomnia Kiss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang