"." Dua PuLuh "."

56 2 0
                                    

Happy Reading



























        Malam ini, Alric sedang duduk sendiri di atas kursi kerjanya, sembari sibuk berkutat dengan fikiran serta perasaannya, yang saat ini tengah berlawanan.

    "Astaga! Bagaimana ini? Haruskah aku berhenti dengan perasaan ini? Atau melanjutkannya, meski aku harus kehilangan kesempatan untuk bisa hidup normal?" ujar Alric seraya menghela nafas frustasi, karna pilihannya sungguh sulit baginya.

==) Tok Tok Tok

    "Masuk."

==) Clek

    "Tuan! Ini sudah larut. Apa Tuan tidak akan pulang?" tanya Juan yang kini sudah berdiri di depan meja kerja Alric.

    Mendengar itu, Alric seketika mengetuk 2x layar ponselnya, hingga tampak jelas, jika saat ini waktu sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam.

   "Maafkan aku. Aku lupa waktu." ucapnya seraya mengenakan jas hitam yang tersampir pada sandaran kursi kerjanya.

    "Tak apa Tuan." sahut Juan sebelum mengekori Alric keluar.

~ ~ ~


     Hari ini, baik Eira, Vania dan Nala libur kerja. Jadi mereka memutuskan untuk menagih traktiran yang Eira janjikan.

    "Gimana Girls? Outfit gue hari ini?" tanya Vania pada kedua sahabatnya, yang masih tampak sibuk dengan persiapan mereka masing-masing.

   "Udah cakep Van!" sahut Nala sebelum balik bertanya. "Kalo outfit gue, gimana nih?"

    "Lo juga cakep Nal!" kali ini Eira yang menyahut, sembari merapikan tampilannya didepan standing mirror. "Udah yuk ah! Cabut!" serunya setelah merasa oke.

    Mereka mulai berjalan bersama menuju halte, sembari bersendau gurau dan mengobrol random, hingga tanpa sadar, mereka akhirnya tiba di halte, yang entah kenapa, kali ini cukup sepi, meski biasanya amat sangat ramai, sampai-sampai membuat ketiganya agak merasa takut. Terlebih saat ada sebuah mobil Bentley berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka untuk menawarkan mereka tumpangan, yang membuat ketiganya nyaris mengambil langkah seribu, jika saja suara sang pengendara tidak terdengar familiar bagi indra pendengaran mereka.

    "Selamat pagi semua. Apa kalian hendak pergi?" tanyanya dengan ramah, yang seketika buat Eira mengingat kejadian kemarin.

FlashBack

         Kemarin, saat Eira tengah menunggu bus A7, Juan datang menghampirinya dengan Bentley hitam, yang biasa dia gunakan untuk mengantar jemput Alric.

   "Masuklah." titahnya yang hanya mendapat tatapan bingung dari Eira, hingga kalimat berikutnya berhasil membuat Eira mendudukkan diri di jok samping kemudi. "Aku juga hendak pergi kesana, karna ada berkas yang tertinggal. Jika tidak keberatan, Ayo sekalian."

   "Ah benarkah? Baiklah, terimakasih."

FlashBack Selesai

   "Pagi juga. Iya kami hendak pergi." sahut Vania cepat. Karna entah kenapa, sejak pertemuan pertama mereka, Vania tak bisa berhenti memikirkan Juan. Bahkan semalam ia tak segan, mengakui perasaannya pada kedua sahabatnya, hingga membuat Nala tampak senang, karna pesaingnya mendapatkan Arvino berkurang satu.

Insomnia Kiss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang