"." SeMbiLaN BeLas "."

49 3 0
                                    

Happy Reading









































    Eira tengah menaiki lift menuju ruang kerja Alric yang berada di lantai 40, bersama beberapa pekerja yang bekerja di lantai 35 hingga 39.

==) Tinggg

   Pintu Lift terbuka, beberapa pekerja silih berganti keluar masuk lift, namun Eira tampak sibuk sendiri dengan fikirannya.

FlashBack

  Dengan sedikit tersendat, Eira mencoba menjawab pertanyaan Arvino.

    "E.... Itu. E..... Itu. Itu.... Itu.....

"Iya! Itu apa?" tanya Arvino yang tampak tak sabar, hingga membuat Vania justru melakukan blunder.

    "Itu lho, Vin! Lomba yang diadakan E.News, soal cerita pengalaman berciuman dengan pria asing." ujarnya sebelum menutup mulut, karna keceplosan.

    "Vania......!!!!." greget Eira.

"Maafin gue Ra......! Gue gak bermaksud!" ucap Vania memilih berlari menaiki tangga, karna takut mendapat bogem mentah dari Eira.

  Melihat itu, Eira berniat mengejar Vania, tapi sayang, Avino lebih dulu menahan lengannya.

    "Kapan?" tanyanya yang seketika buat Eira menatap kedua netra hitam legam laki-laki dihadapannya itu.

     "Udah lumayan lama sih!"

"Tapi kenapa lo gak pernah cerita sama gue?"

     "Ya itu kan aib, Vin! Buat gue. Masa iya, mau gue ceritain sama elo. Kan malu." ujar Eira berusaha membela diri,  meski malah menjadi boomerang baginya, karna hal itu justru membuatnya mendapat sindiran pedas dari Arvino.

   "Ou malu?! Tapi anehnya lo malah gak merasa malu ya, nyeritain aib lo sama khalayak ramai. Aneh bukan!!"

   Mendengar itu, Eira terdiam sejenak, sebelum akhirnya bersuara.

  "Jujur, sebenernya gue juga enggan Vin! Tapi karna Vania sama Nala terus-terusan ngedesak gue, buat ikutan, ya udah, akhirnya gue mau, setelah pertimbangan yang cukup panjang. Tapi tenang aja, gue gak ngirim pake email Eira koq, jadi gak bakal ada yang tahu. Terus tadi juga Vania, yang ngurus klaim hadiah. Jadi amankan!" ujarnya seraya tersenyum canggung.

    "Syukurlah. Gue cuma khawatir." ucapnya sembari mengusap lembut puncak kepala Eira, sebagai tanda ia merasa lega.

   "Tenang aja. Kaya gak kenal gue aja, Vin! Lagian sayang tahu, hadiah segede itu, diabaikan begitu saja. Kan lumayan, bisa nganggur setahun." gurau Eira sebelum mendudukkan diri di jok belakang Arvino, yang kini sudah menunggangi kuda besinya.

     "Siap!"

"Siap! Meluncur...." seru Eira sembari mengaitkan kedua tangannya di depan perut Arvino, yang mulai menarik pedal gas pada tangan kanannya secara perlahan.

FlashBack Selesai

    Eira masih sibuk melamun di pojokan Lift, dan masih belum sadar, jika ia tengah berdua saja di dalam Lift bersama Alric, yang tampak begitu bahagia nan setia menatap Eira.

==) Tingggg

    Pintu Lift terbuka, dan Eira masih saja bergeming, hingga pintu Lift nyaris tertutup kembali, baru ia sadar.

Insomnia Kiss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang