Ben menggenggam tangan Alyssa erat. Mereka sudah berada jauh dari pantai. Kini Ben dan Alyssa berjalan berdua di sebuah tempat wisata, disana terdapat taman yang cukup luas.
"Kakak mau bawa Al kemana?" Alyssa merasa khawatir karena pergi tanpa bilang kepada kedua kakaknya yang lain.
"Kakak.." panggil Alyssa lagi.
"Kita habisin waktu berdua." Jawab Ben dengan suara rendahnya. "Emang kamu engga kangen sama kakak?"
Suara Ben terdengar lembut tapi menuntut. Entah mengapa Alyssa merasa tidak nyaman setelah sekian lama, perasaannya juga sedikit tidak nyaman.
Ben membawa Alyssa duduk di salah satu bukit tempat orang-orang piknik. Setelahnya, ia mengeluarkan kamera untuk memotret Alyssa lalu tersenyum puas melihat hasil fotonya.
"Cantik." Gumam Ben.
Alyssa mengernyitkan keningnya. "Kak Ben.. sebenarnya selama ini kakak kemana?" Tanya Alyssa penasaran.
Alyssa mencoba menghiraukan perasaan tak nyaman yang tiba-tiba timbul di hatinya. Oleh karena itu, ia mencoba untuk mencari topik pembicaraan.
"Kakak lagi ngurus sesuatu buat masa depan kita." Ben mengusap rambut Alyssa lembut sambil tersenyum tipis.
"Hah? Maksudnya?"
Ben tersenyum misterius. Detik kemudian, Ben menarik Alyssa untuk berdiri. "Yuk kesana! Kita keliling taman disini." Ucap Ben mengalihkan pembicaraan.
"E-eh iya."
Alyssa pasrah mengikuti kemana Ben membawanya. Setelah beberapa menit Alyssa merasa canggung dan tidak nyaman dengan Ben.
Berkat usaha Ben yang selalu mencairkan suasana. Hal itu sukses membuat Alyssa tersenyum dan tertawa, minatnya juga mulai meningkat dan dia sering bertanya ini-itu.
Ben tersenyum bangga. "Harusnya memang seperti ini. Kita terlihat seperti sepasang kekasih." Batin Ben.
"Kak, coba foto burung-burung itu!" Perintah Alyssa menunjuk ke sekumpulan burung di tengah-tengah bukit.
"Oke, kakak foto." Ben memposisikan kamera lalu memotretnya sesuai perintah Alyssa.
"Nih liat!"
"Wah, bagus banget hasilnya." Puji Alyssa.
"Sekarang coba kamu yang pose."
"Eh aku?" Alyssa bingung namun tetap menurut perkataan Ben.
Alhasil Ben banyak memotret Alyssa, dan ia kadang berfoto bersama. Mereka berdua tertawa bahagia sambil berjalan bergandengan tangan dan bercanda ria hingga Alyssa melupakan bahwa ada banyak orang yang mengkhawatirkannya.
***
"Kak, kenapa lo manjangin rambut?"
Alyssa dan Ben sudah duduk di salah satu bangku di taman itu, setelah beberapa menit berkeliling.
"Pengen aja. Kenapa? Jelek ya?" Ben memegang rambutnya.
"Engga. Tetep cakep kok." Jawab Alyssa dengan pelan.
Ben tersenyum senang. Ia menggenggam tangan Alyssa erat dan menatapnya lekat.
"Udah laper belom? Makan yuk!"
Alyssa mengangguk dan tersenyum kecil. "Iya, Al udah laper daritadi." Jawab Alyssa manja.
Ben mencubit kedua pipi Alyssa gemas. "Ayo! Kakak tau restoran enak deket sini."
"Um kak, jangan lupa kabarin Kak Daniel sama Kak Steven ya, takutnya mereka khawatir cariin Al." Pinta Alyssa sedikit gugup.
Tanpa disadari Alyssa, wajah Ben berubah datar dan tatapannya menajam. Namun sedetik kemudian, ia tersenyum dan mengubah tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
RomanceAlyssa memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat posesif. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk melindungi adik bungsunya. Mereka memiliki kisah yang rumit. Semuanya memiliki rahasia yang mereka simpan dan mereka bagikan kepada orang-orang yang...