Suasana begitu mencekam, suara pedang beradu memenuhi tempat itu. Teriakan dan histeris kesakitan terdengar diseluruh penjuru medan perang. Sudah banyak prajurit yang tewas mememuhi tempat itu tetapi perang belum usai.
Julian memutar tubuhnya menghindar saat seorang prajurit mencoba menusuk perutnya. Julian ayunkan pedangnya menebas leher prajurit itu. Prajurit itu jatuh ke tanah sudah tidak bernyawa. Mata Julian sontak membesar melihat seorang prajurit mengayunkan pedangnya di belakang Harry.
"Harry menunduk!"
Mendengar teriakan Julian Harry langsung menunduk membuat tebasan dari prajurit itu hanya membelah angin. Julian melemparkan salah satu pedangnya menembus jantung prajurit itu. Harry yang melihat prajurit itu akan jatuh menimpa tubuhnya secepatnya dia menghindar dan terduduk di tanah.
Julian berlari ke tempat Harry mencabut pedang dari tubuh prajurit tadi. Saat Julian mencabut pedangnya bersamaan dengan keluarnya darah yang begitu banyak dari tubuh prajurit tadi.
Julian memberikan tangannya membantu Harry berdiri. Sekarang Julian dan Harry berdiri saling membelakangi napas mereka terengah-engah. Mereka sudah berperang sejak matahari baru muncul dari timur dan sekarang matahari sudah berada di atas kepala mereka.
Julian melihat sekitarnya sudah banyak prajurit yang tewas. Dia melihat Louis yang melawan tiga orang sekaligus. Dia juga melihat ayah Harry yang sedang dikepung. Tidak bisa begini, dia harus mencari cara untuk menyelesaikan perang ini.
Semirik Julian muncul melihat panglima perang kerajaan Nyctophilic yang dikenal dengan Elstone. Julian langsung berlari menuju tempat Elstone. Dia menebas setiap prajurit yang menghalangi jalannya. Saat sudah dekat, Julian melompat dan menendang bahu Elstone.
Elstone terlempar ke samping. Melihat kelengahan Elstone Julian mengayunkan pedang di tangan kanannya tetapi gerakan Julian kalah cepat dengan kaki Elstone. Karena tidak siap dengan serangan balik dari Elstone Jullian terdorong ke belakang dengan posisi terduduk.
Saat Julian ingin berdiri dia terkejut Elstone sudah melompat dan sekarang sudah berada di atasnya mengayunkan pedangnya. Julian langsung menyilangkan kedua pedangnya menahan dorongan pedang Elstone yang begitu kuat.
Posisi Julian tidak memungkinkan untuk terus menahan pedang Elstone dalam waktu yang lama. Dia memukul kaki Elstone menggunakan ujung pedangnya membuat Elstone mundur selangkah. Julian menggunakan kesempatan ini untuk berdiri dan memberikan jarak dengan Elstone.Julian terkekeh ternyata tendangan Elston tidak bisa diremehkan. "Sialan. Aku terlalu meremehkanmu orang tua," ucap Julian.
"Ternyata rumor kerajaan Bellvania memiliki Putra Mahkota yang hebat di medan perang bukan hanya sekedar rumor," balas Elstone.
Elstone sudah melihat sendiri bagaimana predatornya Julian. Dari awal perang dia sudah menjaga jarak agar tidak berdekatan dengan Julian tetapi Julian sendiri yang menghampirinya.
"Berdoalah orang tua bukan neraka yang menyambutmu setelah kematian."
Julian membuka penutup kepalanya lalu membuangnya. Dia menancapkan salah satu pedangnya di tanah. Julian membuat posisi berdirinya menjadi posisi kuda-kuda. Julian memegang erat pedangnya dan memposiskan pedangnya menjadi Horizontal dengan gagang pedang berada di depan wajahnya.
"Kau pasti lupa dengan sebutanku si tangan besi dari Nyctophilic," ujar Elstone membanggakan diri.
Julian memunculkan semiriknya. "Kau kira aku peduli? Kau hanyalah orang tua yang sudah tidak layak berada di medan perang. Kau tenang saja aku akan membuatnya cepat dan tanpa rasa sakit," ucap Julian memprovokasi Elstone.
Dan Julian berhasil karena sekarang Elstone dengan murka berlari kearah Julian dengan teriakannya. Elstone marah karena dia sudah bertahun-tahun di medan perang dan hanya karena usia yang sudah tidak muda lagi Julian meremehkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ■ True Destiny
FantasyKembali mengulang takdir. Akankah semuanya tetap sama? Haruskah dia menghindar? Atau, Berjuang bersama untuk mengubah takdir masa lalu. Ini tentang mereka yang ditakdirkan bersama tetapi terhalang oleh sesuatu yang tidak terlihat. *Jane Georgiana Ma...