Kompetisi berburu untuk para bangsawan selalu diselenggarankan setiap tahunnya. Ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan kerajaan dan para bangsawan setiap pertengahan musim semi. Kali ini kompetisi berburu dilaksanakan di hutan Azury, salah satu hutan yang terletak tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya membutuhkan sekitar delapan jam perjalanan.
Semenjak siang tadi para bangsawan sudah memenuhi bagian luar dari hutan Azury. Seluruh penjuru tempat ini dipenuhi tenda-tenda untuk para bangsawan dan keluarga kerajaan bermalam.
Jane duduk di atas panggung bersama keluarga kerajaan lainnya. Dia mencoba memepertahankan duduk tegaknya dan membuat matanya yang merah dan sayu tetap terbuka. Suara salah satu prajurit membacakan peraturan kompetisi bagaikan lagu pengantar tidur baginya, ditambah dengan angin yang berhembus dari hutan Azury membuatnya semakin mengantuk.
"Tidak Jane kau tidak boleh tertidur di sini, itu akan sangat memalukan. Tetaplah menjadi gadis yang anggun dan berwibawa." Jane bergumam mencoba menguatkan dirinya namun matanya sudah setengah tertutup.
Ternyata perlakuan Julian kemarin cukup membuatnya semalaman terjaga dan dia harus bersiap pagi-pagi sekali bahkan matahari belum menampakkan dirinya. Penderitaan Jane semakin bertambah karena harus menaiki kuda bersama Julian tidak menggunakan kereta. Bukan hanya Jane saja, semua orang melakukan hal yang sama.
Jane melirik Julian yang duduk di samping kirinya. Dia mendengus melihat Julian yang biasa-biasa saja setelah membuatnya susah tidur. Air mengenang di matanya setiap kali Jane menguap. Kepalanya mulai terantuk-antuk ke kedepan namun secepatnya Jane menegakkan kembali kepalanya.
"Ya Dewa aku sudah tidak tahan lagi biarkan aku tidur beberapa menit saja." batin Jane menangis tidak tahan. Mata Jane sepenuhnya tertutup kepalanya tertunduk mulai maju kedepan.
Julian yang melihat dari ekor matanya mangangkat tangan kanannya lalu meletakkannnya di bawah dagu Jane. Dia melirik Jane yang memejamkan mata, sedari awal dia sudah memperhatikan tingkah Jane. Julian menghela napas panjang dengan tingkah Jane yang selalu membuatnya kesal.
Sekarang semua orang memusatkan perhatian mereka pada Jane yang tertidur di telapak Julian. Tetapi itu tidak bertahan lama karena tangan kiri Julian terangkat menutupi wajah Jane dengan pandangannya tetap melihat ke depan.
Jane semakin nyaman dalam tidurnya merasakan elusan jari telunjuk Julian pada pipinya. Jane sama sekali tidak terganggu dengan sekitarnya bahkan saat Raja Hugo membuka kompetisi berburu dan semua orang bertepuk tangan itu tidak mampu membangunkannya.
Julian menggeleng mengingat kelakuan Jane terlebih dia harus menggendong Jane memindahkanya ke dalam tenda. Julian terus melajukan kudanya masuk di bagian terdalam hutan Azury. Kali ini dia ingin berburu hewan yang lebih besar.
Julian sudah menelusuri hutan Azury selama tiga jam namun belum juga menemukan hewan buruan yang diinginkannya. Dia menghentikan laju kudanya ketika telinganya mendengar suara teriakan. Julian memperhatikan, dia melihat dari kejauhan seorang gadis berlari kearahnya.
Julian mengambil dua anak panah yang berada di belakangnya dan menyelipkannya pada tali busur yang ada di tangannya. Dia menarik tali busur membidik kearah beruang yang mengejar gadis itu. Dia melepaskan panahnya dan berhasil mengenai beruang itu namun tidak mampu melemahkannya.
"Sial!"
Julian kembali mengambil dua anak panah dan memanah beruang itu lagi, kali ini bidikan Julian berhasil. Terlihat beruang itu sudah memalankan larinya sebelum menjatuhkan tubuhnya di tanah.
Julian turun dari kudanya berjalan mendekati beruang tadi. Dia memperhatikan mata beruang itu yang mulai tertutup dengan pelan. Telinganya mendengar suara rintihan seseorang. Dia melupakan gadis yang dikejar beruang tadi. Julian menoleh ke samping keningnya berkerut melihat Helena. Gadis yang dikejar beruang tadi adalah Hetena. Apa yang dilakukan gadis itu di sini? pikir Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ■ True Destiny
FantasyKembali mengulang takdir. Akankah semuanya tetap sama? Haruskah dia menghindar? Atau, Berjuang bersama untuk mengubah takdir masa lalu. Ini tentang mereka yang ditakdirkan bersama tetapi terhalang oleh sesuatu yang tidak terlihat. *Jane Georgiana Ma...