Semua warga bersorak gembira melihat pasukan Bellvania telah kembali dari perbatasan. Berita mengenai kemenangan pasukan Bellvania sudah tersebar sejak dua minggu lalu. Mereka memelankan laju kuda saat melihat kerumunan rakyat Bellvania yang menyambut mereka, padahal langit sudah gelap. Iringan-iringan itu dipimpin oleh Julian dan ayah Harry disusul Harry dan Louis di belakang, selanjutnya para prajurit Bellvania.
Untuk prajurit yang terluka parah, dua minggu lalu telah dikirim lebih dulu ke Istana sedangkan untuk tentara Nyctophilic sebagian dikembali ke kerajaan mereka sebagian lagi dibawa ke Istana Bellvania sebagai tawanan.
Dari kejauhan Julian sudah melihat Raja Hugo, Ratu Quanda dan Pangeran Charlos berdiri di depan Istana menyambut mereka. Di belakang mereka juga sudah banyak pelayan yang berdiri ikut menyambut mereka. Julian menyatukan alisnya karena tidak melihat keberadaan Jane.
Julian turun dari kudanya dia terkejut saat Raja Hugo memeluknya. "Kau selalu membuat ayah bangga Julian," ucap Raja Hugo sambil menepuk-nepuk Belakang Julian.
Julian melepaskan pelukan Raja Hugo. "Berhentilah." Julian memandang datar Raja Hugo. Sedangkan Raja Hugo hanya tersenyum memaklumi kelakukan Julian. Raja Hugo memilih menghampiri ayah Harry dari pada membuat Julian semakin marah.
Julian melihat Ratu Quanda yang mengepalkan kedua tangannya dengan dagu diangkat. Julian tersenyum sinis melihat Ratu Quanda. Dia tahu Ratu Quanda mengharapkan kematiannya di medan perang. Julian melihat Charlos ingin menghampirinya tetapi Ratu Quanda langsung menahan tangannya.
Semua prajurit yang baru saja tiba di Istana akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Walaupun di perbatasan mereka sudah mendapatkan perawatan tetapi kelengkapan alat medis tidak selengkap di Istana, begitupun Harry, Louis dan Julian yang sekarang berada di tempat perawatan.
Julian dan Harry berdiri bersandar pada tembok. Julian memasukkan kedua tangannya dalam kantong celana dengan mata terpejam. Sedangkan Harry melipat kedua tangan di depan dada.
Harry melihat Louis yang sedang mendapatkan perawatan karena sayatan pada lengannya lalu melihat Julian yang sedang memejamkan mata.
"Aku tidak melihat Putri Mahkota dari tadi." Harry melihat Julian yang membuka matanya hanya sebentar selanjutnya Julian memejamkan matanya lagi.
Harry yakin Julian juga mencari keberadaan istrinya itu. Tadi Harry sempat melihat mata Julian yang mencari seseorang ketika tiba di Istana. Temannya itu memiliki gangsi yang tinggi.
Julian membuka pejaman matanya dan menegakkan tubuh lalu pergi meningglkan tempat itu.
"Hei Julian kau mau kemana? Kau belum mendapatkan perawatan!"
Julian tidak menghiraukan teriakan Harry dia terus melangkah meninggalkan tempat perawatan.
Sedangkan Helena yang berada di tempat itu sudah memperhatikan Julian sejak awal Julian masuk di ruang perawatan. Helena akui pesona Julian sangat memikat. Beruntungnya Jane yang memiliki Julian.
*****
Jane dan Ana baru saja kembali dari kegiatan sosial saat langit sudah gelap. Jane sangat lelah selama tiga minggu ini dia selalu keluar Istana karena kegiatan sosialnya. Dia akan pergi pagi dan pulang malam hari.
Jane dan Ana berjalan di lorong Istana menuju kamar Jane. "Ana besok aku memiliki jadwal lainnya?" tanya Jane tidak bersemangat bahkan sekarang dia berjalan sambil menunduk dengan mata yang sedikit terpejam.
Bukan hanya Jane saja. Anapun merasakan lelah karena terus menemani Jane kemanapun Nyonyanya itu pergi. Ana melihat ke atas mengingat jadwal Jane besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ■ True Destiny
FantasyKembali mengulang takdir. Akankah semuanya tetap sama? Haruskah dia menghindar? Atau, Berjuang bersama untuk mengubah takdir masa lalu. Ini tentang mereka yang ditakdirkan bersama tetapi terhalang oleh sesuatu yang tidak terlihat. *Jane Georgiana Ma...