Keanehan Julian

844 53 0
                                    

Jane tertawa mencoba terlihat baik-baik saja. Dia ingin menunjukkan kejadian tadi tidak mempengaruhinya. Jane berusaha mengalihkan pikirannya sekarang.

Charlos melirik Jane yang berdiri di sampingnya sedang tertawa mendengarkan cerita Margaret yang tertipu sewaktu membeli berlian di kota Niberus. Charlos mengira setelah kejadian tadi Jane akan menjadi pendiam. Dia melihat kembali Margaret yang masih bercerita dan ikut tertawa ketika kedua gadis itu tertawa. Mereka tidak menyadari Julian yang berdiri di ambang pintu melihat kearah mereka.

Julian melangkahkan kakinya ke tempat Margaret, Charlos dan Jane. Mata abu-abunya menatap tajam punggung Charlos dan Jane. Semiriknya muncul saat melihat Jane yang memegang bahu Charlos dan berjinjit lalu berbisik ke telinga Charlos dengan senyumannya. Julian memasukkan kedua tangan yang terkepal dalam kantong celana dan rambut berantakannya sudah tidak memakai Mahkota. Semua orang memberikan Julian jalan saat melewati mereka.

Julian memegang bahu Charlos menariknya ke belakang. Saat Charlos berbalik Julian langsung melayangkan tinjunya. Jane dan Margaret terpekikik tertahan mengundang perhatian semua orang yang ada di ruangan itu.

Mata Jane melotot melihat Charlos yang sudah terduduk di lantai dan ujung bibirnya mengeluarkan darah akibat pukulan Julian yang kuat. Jane maju ingin membantu Charlos berdiri namun Julian langsung menarik tangannya ke belakang melihat kearahnya.

Jane melihat Julian marah. "Apa yang kau lakukan Julian?" Jane mencoba melepaskan tangan Julian tetapi tidak bisa.

Julian menatap mata Jane yang terus melihat Charlos. Tadi juga Jane memegang tangan Charlos padahal sebelumnya Jane menolak sentuhannya. Dan sekarang Jane menatap khawatir Charlos yang masih terduduk di lantai.

Jane memperhatikan sekitar yang sekarang menatap mereka. Dia juga melihat Ratu Quanda yang sudah berlari menghampiri Charlos. Jane menatap kembali Julian yang juga sedang menatapnya.

"Lepas Julian," ucap Jane penuh tekanan. Matanya memancarkan kemarahan.

Julian melepaskan tangan Jane lalu memutar langkahnya menuju tempat Charlos dan Ratu Quanda. Tetapi kali ini Jane yang menahan tangannya.

Hidung Jane kembang kempis. " BERHENTI JULIAN!" bentak Jane.

Julian menatap Jane bengis. Berani sekali Jane membentaknya pikir Julian. Matanya sedikit memerah karena emosi rahangnya mengetat dan urat di lehernya timbul. Dia menyentak kuat tangan Jane membuat Jane mundur dua langkah ke belakang. Sekarang Julian terbakar api emosi dan Jane menyulut api itu semakin besar.

Julian berjalan kearah prajurit yang berdiri di dekat tembok. Lalu menarik pedang prajurit itu dari sarungnya. Dia berbalik kembali melangkah menuju tempat Jane berdiri. Julian menyeret pedang yang ada di tangannya. Sengaja ujung pedang dia biarkan mengenai lantai Aula Istana menimbulkan suara gesekan yang nyaring.

Semua orang diam tidak ada yang berani menghalangi Julian mereka masih menyangangi nyawa mereka.

Jane melihat Julian yang terus melangkah ke tempatnya. Tubuhnya menjadi kaku tidak bisa digerakkan melihat tatapan Julian yang ingin membunuhnya. Bahkan langkah Julian terasa lebih pelan dari detak jantungnya. Sekarang Julian sudah berdiri dihadapannya. Sontak mata Jane melotot melihat Julian mengangkat tangan kanannya dengan gerakan cepat Julian mengayunkan pedang di tangannya kearah Jane.

"JULIAN!"

"JANE!"

"YANG MULIA!"

Semua orang menahan napas melihat kejadian itu bahkan kaki mereka seketika susah untuk digerakkan. Duchess Letizia seketika melemas kalau saja Duke Aldrich tidak menahan tubuhnya mungkin sekarang dia sudah terjatuh.

Transmigrasi ■ True DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang