Chapter 11 "Lebih baik"

4.7K 477 1
                                    

Our Family

Ayah
Bunda
🦊
🐶
🐻
🐰



Jam di dinding menunjukkan pukul 2 dini hari, jam dimana semua orang tengah menikmati tidur mereka. Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Hendra anak ketiga Jeffri dan Ana sedari tadi dia bergerak tak nyaman di kasurnya, keringat juga membasahi dahi dan bajunya, bahkan Hendra mengeluarkan erangan dari mulutnya menandakan bahwa dirinya benar-benar tak nyaman dalam tidurnya.

Nandra yang memang pendengarannya lebih sensitif membuka matanya dan mencari arah suara yang ia dengar, wajahnya ia tengokkan ke kasur bawah. Dahinya mengernyit saat melihat Hendra bergerak aneh.

Dengan lekas turun dan menghampiri Hendra, ia tempelkan tangannya pada dahinya Hendra dan langsung ia ambil lagi karna terkejut dengan suhu badan saudaranya itu. Ia menoleh dan langsung mendatangi Jendra yang masih tertidur.

"Jen" Panggilnya tak lupa ia juga menggoyangkan bahu saudaranya itu

"Jendra bangun" Lagi Nandra kembali memanggil dan berhasil membangunkan Jendra, Matanya mengerjap dan menatap Nandra.

"Hendra, badannya panas" Dengan cepat Jendra bangun dan berjalan menuju kasur saudaranya itu, seperti yang dilakukan Nandra tadi tangannya juga ia tempelkan di dahi Hendra.

"Panggil Bunda Nan" Nandra mengangguk dan berlari keluar kamar untuk memanggil sang Bunda ia menuju lantai 1,  ada sedikit keraguan dalam hatinya saat ingin mengetuk pintu kamar orang tuanya itu.

Ceklek

Belum sempat Nandra mengetuk pintu itu terbuka lebih dulu dan menampilkan wajah cantik sang Bunda yang terkejut karna melihat Nandra berada di depan pintu kamar.

"Nandra sayang, kenapa? " Tanyanya

"Hmm itu Nda, Hendra"

"Hendra kenapa sayang?"

"Badan Hendra panas Nda" Wajah Ana langsung berubah panik dan berjalan menuju kamar anak-anaknya, sedangkan Nandra mengekor dibelakang Bundanya.

Ana masuk kedalam kamar anaknya dan benar saja ada Jendra dan Rendra yang sudah bangun berada di samping kasur Hendra yang masih menutup mata dengan wajah yang tengah menahan sakit.

Ana dengan cepat mengecek kondisi anaknya itu, jujur dirinya cukup terkejut karna Hendra itu bukan tipe anak yang gampang sakit bahkan selama merawat Hendra anak itu paling paling hanya sakit sekali dalam setahun.

"Sayang" Panggilnya lembut sambil mengelus kepala Hendra

"Uggghhh Bundaaa"

"Iya Bunda disini, apanya yang sakit?"

Hendra membuka matanya dan mulai menangis "hikss Bundaaa, Badan Hendra sama tenggorokan sakit" Keluhnya Ana hanya bisa mengelus kepala anaknya itu lembut.

"Sayang bisa panggilin Ayah nggak?" Tanya Ana pada ketiga anaknya yang lain. Jendra mengangguk dan berlari kebawah tak berapa lama Jeffri datang dengan wajah yang tak kalah panik.

"Hendra kenapa?"

"Demam, badan sama tenggorokannya sakit. Kasih obat dulu atau langsung kita bawa ke rumah sakit? Aku takutnya kalo pake obat dulu nggak cocok sama Hendra" Jelas Ana dia sudah berpindah posisi duduk di samping Hendra dan memeluk bocah itu.

"Aku siapin mobil kita bawa ke rumah sakit"

"Hikss Bundaa sakittt"

"Sabar sayang ya, kita ke rumah sakit"

Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang