Our Family
Ayah
Bunda🦊
🐶
🐻
🐰
Sudah sekitar 10 menit keempat anak adam itu berdiri di depan sekolah SD yang letaknya tak jauh dari SMP mereka. Padahal waktu mereka sudah mepet dan harus segera ke masjid tetapi yang ditunggu belum juga keluar dari sekolahnya.
"Lo beneran udah ngasih tau Andi kan Nan?" Tanya Rendra.
Yup mereka tengah menunggu Andi, adik baru kesayangan Nandra yang beberapa waktu lalu bertemu di bus dan mengantarkannya menuju rumah sang tante. Nandra memberitahu saudaranya yang lain Andi akan ikut mereka untuk pergi sholat jumat bersama hari ini.
"Udah kok, udah janji juga. Tunggu bentar lagi ya mas" Balas Nandra, matanya sambil celingukan kedalam sekolah memeriksa satu-satu anak SD yang keluar dari gerbang.
Dan benar saja tak lama mereka melihat bocah laki-laki dengan baju batik dan celana putih yang tengah berlari menuju mereka.
"Hahh.. Maaf kak lama soalnya tadi aku nyelesain tugas dulu" Ucapnya
"Nggak papa kok, yuk langsung aja ke masjid" Ajak Nandra dan mereka pun berjalan bersama menuju masjid berbarengan dengan orang-orang yang juga tengah menuju ke masjid.
Andi sedikit takjub karena melihat banyaknya orang yang berjalan bersama menuju masjid, biasanya dia hanya melewati mereka saja tetapi hari ini dia berjalan bersama orang-orang itu menuju tempat yang sama.
Andi sadar bahwa pengetahuannya dalam agama memang kurang karena selama ini orang tuanya tidak pernah benar-benar mengajarkannya tentang hal itu. Kedua orang tuanya lebih menuntut akademiknya disekolah. Bahkan dirinya tidak memiliki teman bermain di daerah rumahnya karena dia sibuk les privat atau belajar mandiri.
Bertemu dengan Nandra, Jendra, Rendra dan Hendra merupakan sebuah keberuntungan bagi Andi.
Selesai sholat jumat mereka keluar dari masjid Nandra mengajak Andi untuk jajan dulu sebelum kembali kesekolah.
"kenapa ndi? nggak ada yang kamu suka?" tanya Jendra saat melihat Andi yang terlihat bingung menatap berbagai gorengan dihadapannya, Andi tersenyum canggung membalas tatapan Jendra
"Andi nggak pernah makan ini kak, jadi nggak tau mau ngambil yang mana"
Hendra yang hendak memasukkan sebuah bakwan ke mulutnya mendadak terhenti dengan mulut yang masih menganga, kepalanya menoleh kepada Andi lalu bergantian menatap bakwannya.
"perasaan ayah sama bunda juga orang kaya, tapi kok gue ngerasa beda dunia sama Andi ya?" tanyanya entah pada siapa, tetapi hal itu didengar oleh Rendra.
"diem lo. makan aja tuh gorengan!" Rendra yang tepat berada di sebelah Hendra langsung memasukkan bakwan yang dipegang Hendra ke mulut adiknya itu
Nandra yang ingin mengambil tahu juga jadi terdiam dan bingung, apa boleh dia mengajak Andi untuk jajan gorengan pinggir jalan siapa tau Andi tidak pernah dibiarkan jajan pinggir jalan ini karena dia rentan terhadap kuman dan lainnya. Berbeda dengan dirinya dan ketiga saudaranya yang lain, mereka sudah terbiasa untuk jajan seperti ini bahkan ayah mereka sendiri lah yang pertama kali mengajak mereka jajan gorengan setelah selesai sholat jumat.
"kalo nggak yakin, nggak usah juga nggak papa. Siapa tau orang tua kamu emang nggak mau kamu jajan sembarangan Ndi" balas Jendra sedikit berbisik karna tak ingin menyinggung sang penjual gorengan
"nyoba satu kali ya kak, pengalaman" dengan ragu Andi mengambil sebuah bakwan lalu memakannya sambil diperhatikan keempat orang lainnya yang mulutnya ikut bergerak menatap Andi yang tengah mengunyah gorengan. Mereka diam menunggu reaksi bocah kelas 6 Sd yang mereka klaim sebagai adik itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/356191435-288-k582427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
FanfictionTak sedarah tapi tumbuh bersama. Tak seibu tapi saling bergantung. Tak seayah tapi saling sayang. Lahir dari rahim yang berbeda tetapi di rawat oleh orang tua yang sama. Mereka ada untuk melengkapi satu sama lain.