Our Family
Ayah
Bunda
🦊
🐶
🐻
🐰Itungannya masih double up nggak sih ini karna belum 24jam hehehe...
Happy reading guys :))Mobil SUV milik Jeffri melaju cepat di jalan raya beruntung keadaannya cukup sepi mengingat sudah hampir tengah malam, hanya beberapa kendaraan yang berselisihan atau satu jalur dengan dirinya. Hendra yang duduk dibelakang tidak tau akan dibawa kemana, dia masih tak bisa memproses apa yang terjadi karena rasa kantuk yang masih mendera.
Dibagian depan Ana terlihat gusar, informasi yang datang tiba-tiba pada dirinya membuat ia bingung, awalnya ingin dia abaikan tapi hatinya menolak. Pandangannya melihat kearah Hendra dari kaca spion depan, anak ketiganya itu sudah kembali terpejam dengan menyandarkan kepala di jendela mobil.
"Tenang, kita udah bersiap buat kejadian kayak gini kan" Jeffri mencoba menenangkan istrinya itu.
"Kamu yang bilang ke anak-anak apapun yang akan terjadi di masa depan mereka tetap anak kita. Nggak ada yang berubah" Lanjutnya
Ana tidak menjawab dia kalut dengan pikirannya sendiri. Dia memang sudah bersiap dengan apapun yang akan terjadi tapi dia juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya, kekhawatirannya dan ketakutannya akan kehilangan mereka.
Jalan yang ditempuh Jeffri semakin lama semakin kecil dan melewati belokan berkelik. Hingga mobilnya berhenti didepan sebuah gedung kosong tak terpakai, sebenarnya belum sampai ke tempat tujuan tetapi mobilnya tidak akan bisa masuk kedalam karena gang yang kecil. Jeffri menarik nafas panjang sebelum dia turun dari mobil.
"Ay, ayo" Ana menoleh dan dengan berat hati dia turun dari mobil.
Jeffri membuka pintu belakang untuk membangunkan Hendra.
"Hen bangun" merasa tubuhnya di tepuk oleh seseorang Hendra lekas membuka mata, wajah ayahnya yang pertama kali ia lihat.
"Ohh ayah"
"Turun yuk, kita harus jalan buat sampe ke tempatnya"
Hendra mengangguk tak banyak bicara, dia berjalan berdampingan dengan Jeffri dan Ana mengikuti dari belakang. Matanya menatap ke sekeliling keadaan yang gelap membuat dia tak mengenali arah jalan ini.
Semakin berjalan kedalam entah mengapa banyak orang yang berada di luar rumah mereka, Hendra mengangguk sedikit untuk menyapa ketika melewati orang-orang itu. Hingga matanya melihat sebuah rumah yang sudah ia kenal beberapa bulan ini. rasa ngantuk anak itu menghilang tiba-tiba, langkahnya ia percepat meninggalkan kedua orang tuanya dibelakang.
Tepat didepan rumah ia bisa melihat seorang pemuda yang selama ini membantunya tengah duduk lesehan di teras dengan kepala bertumpu di tangan.
"Bang Askala?"
Askala mengangkat kepalanya ketika mendengar suara itu, dia lekas berdiri dan mendekat kearah Hendra.
"Lo kemana aja? Gue hubungin nggak diangkat-angkat"
"Maaf gue ketiduran, handphone gue juga di silent" Askala tentu tidak bisa menyalahkan Hendra karena anak itu saja belum benar-benar bertemu dengan ibu kandungnya bisa dibilang mereka adalah orang asing untuk sama lain.
"Ini ada apaan?" tanya Hendra
"Ibu Fatimah dapet telpon, bokap lo ngelakuin KDRT sama nyokap lo dan kondisi beliau cukup parah. Awalnya gue mau ngasih tau sama lo tapi karena telpon lo nggak diangkat bu Fatimah terpaksa ngehubungin orang tua lo" Hendra menolehkan kepalanya kebelakang dia bertatapan dengan kedua orang tuanya. Ana mengangguk memberikan isyarat.
![](https://img.wattpad.com/cover/356191435-288-k582427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
Fiksi PenggemarTak sedarah tapi tumbuh bersama. Tak seibu tapi saling bergantung. Tak seayah tapi saling sayang. Lahir dari rahim yang berbeda tetapi di rawat oleh orang tua yang sama. Mereka ada untuk melengkapi satu sama lain.