Our Family
Ayah
Bunda🦊
🐶
🐻
🐰Suara dari orang-orang yang tengah mengobrol memenuhi aula salah satu hotel bintang lima dimana acara pesta Anniversary pernikahan ke-40 dari pasangan Prayoga Bastian Adhitama dengan istrinya Maharani Putri orang tua dari Jeffri.
Nuansa acara di desain elegan sedemikian rupa untuk memanjakan mata para tamu, makanan dan minuman yang disiapkan sesuai selera orang-orang kelas atas, wajah-wajah familiar dunia bisnis bertemu satu sama lain pada acara malam ini.
"Padahal kan cuman acara Anniv doang berasanya kayak resepsi" Itulah yang dipikirkan keempat saudara itu ketika memasuki aula tempat acara.
Wajar sebenarnya mengingat Opa dan Oma mereka memang memiliki sepak terjang dalam dunia bisnis yang mana namanya sangat di akui oleh para mitra maupun orang awam.
"Kayaknya karena kita yang nggak pernah aware deh kalo keluarga Ayah itu kaya nya naudzubillah" Kata si bungsu.
Entah disebut salah didik atau apa tapi mereka berempat jujur saja tidak merasa seperti berasal dari keluarga yang bisa dibilang konglomerat ini. rasanya mereka sekarang hanya sebagai tamu undangan biasa dibandingkan anak-anak lain seumuran mereka yang terlihat lebih all out dari segi penampilan.
Itu sih menurut mereka saja, padahal saat ini tidak sedikit pasang mata yang melirikkan mata ke arah keempatnya. Para orang tua yang membisikkan sesuatu pada anak perempuan mereka yang terpaku memandangi keempat anak itupun tidak hanya satu dua orang.
"Btw Nan, lo udah nanyain masalah lensa kamera itu sama Opa" tanya Rendra pandangannya lurus ke depan memperhatikan Opa, Oma dan kedua orang tuanya yang tengah berkumpul bersama beberapa orang dewasa lainnya.
"Padahal tadi udah mau nanya sama opa tapi karena ada rekan bisnisnya gue jadi nyingkir dulu" balas Nandra.
"Yaudah tunggu nanti aja dulu, btw kita beneran nggak ngasih apa-apa nih? Berasa cucu durhaka banget gue" Jendra berkata sambil menggaruk tengkuk belakangnya, sebenarnya bukannya tak ingin memberikan hadiah anniversary tapi mereka yang masih remaja ini memang bisa memberikan hadiah apa kepada orang macam Opa dan Omanya.
"Salahin Ayah aja, siapa yang suruh ngasih tau acara ginian mepet hari" ucap Hendra sambil menyuapkan satu buah scone berselai blueberry kedalam mulutnya.
"Tadi gue udah ngomong sih sama Oma. Buat ngasih hadiahnya nyusul karena harus dibuat dulu" ketiganya dengan serempak menolehkan kepala mereka ke arah Rendra ketika mendengar hal itu.
"Emang mau ngasih apaan?" tanya Jendra.
"Ya menurut lo apalagi, emang apa yang bisa gue kasih sama mereka kalo bukan lukisan kalo mau beli barang mahal juga mereka lebih bisa afford dibanding gue" balas Rendra, ketiganya mengangguk mendengar hal itu.
"Nandra?" suara seorang perempuan terdengar dari arah belakang mereka berempat yang membuat semuanya berbalik.
"Loh? Wina kan?" Nandra yang mengenal gadis itu langsung berjalan mendeka. Dia Dewina kakak sepupu Andi, Nandra pernah beberapa kali bertemu dengan gadis itu ketika tante Tiara menjemput Andi saat SMP dulu dimana Wina terkadang ikut. Pada saat SMP kemarin Andi mendaftar di sekolah yang sama dengan mereka berempat yang mana membuat Nandra senang bukan main.
"Orang tua lo rekan bisnis keluarga Adhitama juga?" tanya Wina. Senyum canggung diberikan oleh Nandra ketika mendengar hal itu. Dia memang tidak menyebutkan siapa keluarganya sejak awal pada Andi dan keluarga Andi juga tidak menanyakan apa-apa tentang hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
FanfictionTak sedarah tapi tumbuh bersama. Tak seibu tapi saling bergantung. Tak seayah tapi saling sayang. Lahir dari rahim yang berbeda tetapi di rawat oleh orang tua yang sama. Mereka ada untuk melengkapi satu sama lain.