Chapter 17 "Rajendra"

3.6K 337 10
                                    

Our Family

Ayah
Bunda

🦊
🐶
🐻
🐰

"Laperrr.. "

"Laperrr..."

"Bang gue laper... "

"Kasih gue makan... "

Telinga Jendra panas mendengar keluhan si bungsu, Nandra itu kalem tapi tiba-tiba suka nyebelin kayak gini.

Karna tadi malam orang rumah pada tidur telat mereka berakhir bangun kesiangan, habis shubuhan tadi mereka kembali tidur bahkan ayah sama Hendra ketiduran di mushola rumah.

Jam menunjukkan pukul 10 jadi wajar saja semua pada laper. Nandra masih mengeluh di samping Jendra sambil menuruni tangga membuat Jendra jengah dan berakhir memukul bahu adiknya itu.

"Berisik, makanya ini kita ke bawah mau makan"

Nandra mencebik karna habis di pukul oleh abangnya, baru saja mereka berpijak di lantai satu bau harum masakan sudah tercium membuat si bungsu berlari lebih dulu menuju dapur.

Mulutnya menganga saat melihat berbagai masakan yang di buat oleh bunda nya "uwahh" Gumamnya

Ana yang masih sibuk dengan masakan terakhirnya didapur tak tahu bahwa sudah ada seonggok manusia manis yang duduk menunggu untuk makan sambil tersenyum.

"Loh nan, udah turun kamu?"

"Udah nda, ayo makan Nandra laper" Ana tertawa kecil karna kelakuan Nandra.

"Nggak bisa sayang"

Wajah Nandra memurung "kenapa?"

"Karna... Ayah, mas sama kakak kamu masih belum kesini. Panggil dulu gih baru kita makan" Tanpa menunggu aba-aba lagi dia berlari untuk mencari anggota keluarga yang lain.

"Adek mu kenapa sih jen?"

"Entah nda, kan emang random anaknya" Balas Jendra dan duduk di meja makan.

Nandra membangunkan ayah, mas dan kakaknya secara paksa. Padahal mereka masih mengeluh pada ngantuk tapi Nandra mana peduli dia menarik tangan ayah juga Hendra secara bersamaan hingga terduduk, beda cerita lagi saat membangunkan Rendra.

Dengan entengnya Nandra mengangkat mas nya itu dengan gaya bridal lalu ia dirikan di lantai, Rendra terbangun dengan sakit kepala yang mendera membuatnya memaki si bungsu dan berakhir menendang adiknya itu keluar kamar.

"Pantat gue sakit"

"Diapain lo?"

"Ditendang sama mas Rendra"

"Emang lo banguninnya gimana? "

"Gue angkat terus gue diriin di lantai" Jawab Nandra santai, sedangkan Hendra yang bertanya langsung melongo

"Nyari perkara nih bocah"

Jendra tertawa mendengar cerita adiknya itu, dia membangunkan si sulung dengan cara yang sangat ekstrim liat saja hari ini nanti Rendra tak akan mau dekat-dekat dengan Nandra bahkan kemungkinan besar akan di cuekin oleh Rendra seharian.

Berapa menit kemudian Rendra turun dari lantai dua dengan kaos putih dan celana training hitam, memandang sengit pada Nandra, bahkan dirinya yang biasanya duduk di depan atau samping Nandra pun memilih untuk duduk di samping ayah berseberangan dengan bundanya.

Ana cuman bisa menghela nafas saja atas kelakuan anaknya di pagi ini sepertinya hari ini akan diisi dengan keributan Rendra Nandra bukannya Rendra Hendra.

Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang