Our Family
Ayah
Bunda
🦊
🐶
🐻
🐰Nandra menatap Jendra was-was setelah mendengar ajakan ibu-ibu yang mengaku sebagai ibu kandung Jendra. Anggaplah dirinya egois tidak ingin abangnya itu kembali dengan keluarga kandungnya, Nandra berharap abangnya itu akan menolak.
Jendra diam, Ana menoleh kearah anaknya itu dengan harap harap cemas. Bolehkah ia egois bolehkah ia meminta agar Jendra menolak ajakan ibu kandungnya, karena dia tak siap kehilangan salah satu dari anak-anaknya.
Jendra mengangkat kepalanya setelah beberapa menit menunduk, matanya fokus menatap wanita yang ada didepannya lalu beralih ke arah sang bunda. Mencoba untuk menenangkan wanita yang sudah membesarkannya itu.
"Saya berterima kasih dengan ajakan ibu, tetapi saya juga minta maaf karena saya lebih memilih untuk tetap tinggal bersama bunda saya dan saudara saya yang lain" Ucapnya, kelegaan sedikit terpancar di wajah Ana, kemudian dia menatap ibu kandung Jendra dengan perasaan tak nyaman.
"Tapi kenapa? Saya ibu kandung kamu. Saya yang melahirkan kamu Jendra" Tanya wanita itu
"Saya berterima kasih untuk hal itu, Terima kasih karena telah mengandung dan melahirkan saya dengan perjuangan tetapi saya juga tak bisa meninggalkan bunda dan ayah yang sudah merawat saya selama ini. Hanya karena keluarga kandung saya muncul"
Wajah wanita itu mengeras saat mendengar penjelasan Jendra, matanya menatap nyalang kearah Ana dengan tiba-tiba.
"KAMU!!! " Teriaknya sambil menunjuk Ana
"Kamu kan yang menyuruh Jendra untuk menolak keluarga aslinya!!! "
"Ibu tenang, saya tidak pernah menyuruh Jendra untuk menolak keluarganya" Ana mencoba menenangkan ibu kandung Jendra
"Jangan bohong!!! Saya kira kamu orang baik dan akan membiarkan Jendra kembali pada saya ibunya!! Tapi ternyata kamu wanita tidak punya hati!! "
Jendra kaget saat mendengar amarah yang keluar dari ibu kandungnya terhadap Ana, keadaan mulai kacau. Ibu kandung Jendra mendekat kearah Ana dan tanpa aba-aba menampar pipi Ana.
"Bunda!!! "
"Mamah!! "
Ana terduduk di sofa setelah terkena tamparan dari Tika, Rendra dengan cepat memeluk Ana. Tetapi Ana ingin kembali berdiri sebelum mendengar ujaran yang dikatakan oleh Tika.
"JENDRA ITU ANAK SAYA!! SAYA YANG MENGANDUNG DIA SELAMA 9 BULAN, SAYA YANG BERJUANG MELAHIRKAN DIA! BUKAN KAMU! KAMU ITU WANITA YANG TAK SEMPURNA KARNA HARUS MENGAMBIL ANAK ORANG LAIN SEBAGAI ANAK KAMU!"
Ana terdiam, matanya memanas mendengar seruan itu. Dia yang awalnya ingin kembali menenangkan Tika sekarang tidak tau harus apa, pikirannya tiba-tiba kosong.
"Mamah!" Tegur Eric, dia merasa ibunya sudah keterlaluan pada orang yang sudah merawat saudara kembarnya itu.
Jendra terdiam menatap kearah Ana yang terlihat linglung, matanya memanas, dadanya sesak melihat keadaan Bundanya itu.
"Jendra kamu itu anak mamah, anak kandung mamah. Bukan wanita itu, kamu mau kan kembali sama mamah" Ucap Tika dia ingin menggenggam tangan Jendra tetapi terhenti saat mendengar Jendra menggumamkan sesuatu.
"Apa artinya 9 bulan?"
"Kenapa?" Tanya Tika
"Apa artinya 9 bulan dibanding 13 tahun?" Kepalanya menoleh pada ibu kandungnya, matanya menatap ibu kandungnya itu tajam dan marah.
PLAK!!!
"Mamah!!!"
Tika terhuyung setelah mendapat tamparan balasan, tamparan itu bukanlah dari Ana maupun Jendra melainkan si bungsu yaitu Nandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
FanfictionTak sedarah tapi tumbuh bersama. Tak seibu tapi saling bergantung. Tak seayah tapi saling sayang. Lahir dari rahim yang berbeda tetapi di rawat oleh orang tua yang sama. Mereka ada untuk melengkapi satu sama lain.