Our Family
Ayah
Bunda🦊
🐶
🐻
🐰Tok
Tok
Tok
Ketukan pada pintu membuat Rajendra mengalihkan fokusnya dari buku yang ia baca. Di rumah ini dirinya memang memiliki kamar sendiri tidak seperti di rumah Adhitama dimana dia selalu sekamar dengan saudaranya.
Langkahnya di bawa untuk berjalan ke arah pintu membukakan bagi siapapun yang mengetuk.
"Kenapa? " Tanyanya pada seseorang yang berdiri di depan pintu. Itu kembarannya Eric.
"Emm itu mumpung hari minggu, lo mau ikut main nggak? Bareng gue sama temen-temen gue? " Ajak Eric. Jendra sedikit mengangkat alisnya selama dia menginap disini sepertinya baru kali ini Eric mengajaknya untuk main bersama.
"Main kemana?" Balas tanya Jendra
"Ke taman deket sini aja. Biasanya minggu gini rame ada beberapa komunitas juga yang sering main disana" Ucap Eric, terdengar ada sedikit nada antusias di sana.
"Oke. Gue ganti baju dulu" Eric mengangguk dan berbalik pergi untuk bersiap. Dia senang Jendra menerima ajakan mainnya.
Hanya perlu 5 menit hingga keduanya siap dan menuju ruang keluarga untuk pamitan pada kedua orang tua mereka.
"Mainnya jangan capek capek Ric. Inget kesehatan kamu" Pesan Tika
"Iya Mah aku tau" Balas Eric
"Jen, Ericnya jaga ya dia nggak bisa kecapean orangnya" Jendra mengangguk sebagai jawaban. Meskipun sudah beberapa kali bertemu hingga menginap masih butuh waktu bagi Jendra untuk benar-benar bisa dekat dengan keluarganya. Untuk sekarang dia hanya perlu berlaku sopan dan mendengarkan kedua orang tuanya dengan baik.
Keduanya pergi dengan berjalan kaki, karena Eric bilang tamannya tak terlalu jauh. Melihat Eric yang sepertinya terfokus pada handphone membuat Jendra bergeser mengambil sisi luar jalan karna dia takut Eric terserempet kendaraan akibat tak memperhatikan jalanan.
Tak sampai 20 menit mereka berjalan Jendra sudah dapat melihat sebuah taman yang dipenuhi dengan orang-orang. Taman ini terbilang cukup luas, bahkan ada lapangan untuk bermain bola yang merangkap sebagai lapangan basket karna ada ring basket di pasang disana.
"Temen-temen gue lagi liatin anak skate main. Jadi kita kesana aja" Ucap Eric, dirinya berjalan lebih dahulu dan Jendra mengikuti dari belakang.
Mereka berjalan lebih dalam lagi. Dari jarak segini Jendra bisa melihat komunitas skate board tengah bermain dan beratraksi disana. Senyuman tak bisa ia tahan, dia selalu suka ketika melihat komunitas komunitas seperti ini.
"Satria! " Panggil Eric pada seseorang, si pemilik nama seketika menoleh tangannya terangkat ke atas untuk membalas sapaan sebelum matanya melihat seseorang yang berada di belakang temannya itu.
"Er.... ric?" Balas pemuda yang di panggil Satria itu.
Melihat temannya yang sepertinya keheranan Eric mengenalkan Jendra.
"Ini Rajendra, kembaran gue" Ucap Eric.
Tiga orang teman mengangguk kecil, mereka memang sudan tau cerita mengenai keluarga Eric jadi tidak terlalu kaget lagi. Hanya saja ketika melihat langsung mereka cukup kaget dengan kemiripan keduanya. Bahkan tanpa di beri tahupun orang-orang pasti langsung tau bahwa mereka kembar orang udah kayak pinang di belah dua. Wajah keduanya benar-benar memiliki fitur yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family
أدب الهواةTak sedarah tapi tumbuh bersama. Tak seibu tapi saling bergantung. Tak seayah tapi saling sayang. Lahir dari rahim yang berbeda tetapi di rawat oleh orang tua yang sama. Mereka ada untuk melengkapi satu sama lain.