Aiden kadang memimpikan akhir manis pada momen hidupnya. Tersenyum penuh bangga karena pada akhirnya berhasil memenangkan kehidupan ini. Bersama dengan orang yang ia sayangi, setidaknya meski dalam waktu sebentar.
Dan Aiden mendapatkan akhir bahagia tersebut.
Rafka tidak dapat menahan senyum sama sekali. Menjadi saksi bagaimana Aiden harus berjuang selama berbulan-bulan, bahkan sang adik sempat melupakan mimpinya. Hingga kemudian, kabar baik itu terdengar.
Aiden dinyatakan sembuh seratus persen.
Pelukan hangat kemudian Rafka dapatkan. Tidak pernah ia kira sebelumnya, harapan itu pada akhirnya terkabul. Membawa kebahagiaan pada kehidupan yang akan terus berlanjut.
Lalu, meja makan yang terisi penuh menjadi penutup malam ini. Ana duduk di seberang, sementara Aiden duduk tepat di sebelah Rafka. Berbagai macam masakan yang sengaja Ana masak hanya untuk malam ini tersaji.
Rafka tidak tahu seberapa besar rasa bahagia yang ia rasakan.
Senyum Aiden tampak seolah tanpa beban. Binar di matanya terlihat menari begitu indahnya. Tidak ada lagi kepalsuan.
"Makan malam hari ini enak banget!" seru Aiden semangat. "Besok, aku mau dimasakin juga, ya, buat sarapan. Sekalian buat bekal aku ke sekolah."
"Iya, Sayang. Apa, sih, yang nggak buat kamu?" Ana membalas. Merentangkan tangan hingga berakhir mengusap puncak kepala Aiden.
"Bunda emang terbaik, deh!" Aiden terkekeh geli.
Rafka mau tidak mau ikut tersenyum. Suasana hangat yang tidak pernah ia rasakan lagi semenjak kedua orang tuanya bercerai, kini dapat ia rasakan, sedikit demi sedikit, meski tanpa orang tua yang lengkap. Perasaan yang memuncak hingga kedua mata Rafka tampak berkaca-kaca.
Bukan karena kesedihan, melainkan kebahagiaan.
Rafka tidak tahu lagi sebesar apa rasa syukur yang ia rasakan.
"Kakak kenapa? Kok, nangis?" Ana tiba-tiba bertanya.
Rafka menggeleng pelan. Mengusap sudut matanya perlahan.
"Nggak apa-apa, Bun. Aku cuma ... bahagia."
•••
Setidaknya, itu yang Rafka bayangkan, sebelum tanah mengubur harapannya beserta tubuh sang adik.
•extra ketorolac 30 mg - end•
Note
Ketorolac adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri.
A/n
Mendung banget malam tahun baru ini ahahahaha. Besok aku masuk pagi, jadi gak bisa malam malam ngasih extra chapternya.
Jadi ... kita beneran berpisah?
Jujur, rasanya sedih banget, sih. Ak ubukan nyesek karena kematian aiden, tapi karena akhirnya harus berpisah sama cerita ini.
Tapi, mau gimana pun juga, setiap kisah pasti punya akhir.
Nggak semua kisah berakhir manis.
Aku baca komemtar kamu, dan aku senyum-senyum sendiri wkwk. Tanpa kamu, cerita ini nggak akan ada apa-apanya.
Thank you, Guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Days
Teen FictionSelama ini, Aiden selalu bertanya-tanya. Untuk apa ia dibiarkan hidup jika tidak ada yang menginginkannya?