Terlalu lama.
Kamu menyadari hal tersebut, tapi kamu tetap tidak peduli. Meski hari terus berganti, masih tidak ada yang bisa menggantikan keberadaan laki-laki tersebut.
Masih terasa begitu sama sejak terakhir kali. Kamu tidak juga mampu menghilangkan rasa sesak yang terkadang datang menghampiri. Menyakiti perasaanmu yang bahkan masih belum juga berpaling.
Hanya sebentar Aiden mengisi hidupmu, tetapi sebagai gantinya, ada bertahun-tahun rasa sakit yang tidak bisa kamu lupakan.
Meski kini kamu mulai melupakan bagaimana suaranya.
Bagaimana senyum hangat yang menyambutmu.
Bagaimana ... wajah Aiden.
Ketika kamu mulai merasa bahwa Aiden tidak pernah ada di hidupmu, samar-samar, ada satu bisikan, "Jangan pernah lupain gue, ya. Karena mungkin, cuma lo yang bakal ingat sama gue."
Dahulu, kamu mengiyakan.
Hingga saat ini, kamu masih menepatinya.
Nama yang masih tertulis di perasaanmu. Mengalahkan banyak nama lainnya yang berusaha masuk.
Kisah singkat itu ternyata lebih berarti dari kisah lainnya.
"Tapi ... walau gue nggak ada, lo juga jangan lupa buat tetap hidup. Masa depan lo masih panjang. Nantinya, ada banyak kisah yang bisa lo tulis. Jangan terpaku sama gue."
Menulis kisah yang baru? Ketika kepergiannya saja, kamu tidak bisa berhenti menulis tentang dirinya.
Ada banyak kisah, tapi kamu tetap memasukkan dirinya ke kisahmu.
Hingga akhirnya, ia tetap abadi.
Meski tidak akan pernah bisa diraih kembali.
•bahkan setelah sembilan tahun lamanya•
A/n
Dua hari lagi adalah tepat 9 tahunnya aiden gak ada. Pas banget tanggal 14 juni, hari classmeeting yang panas wkwkwk. Aku ingat betul aku lagi berdiri di depan kelas, nontonin lomba futsal.
Sampai kabar itu datang.
Aiden pergi ketika tidur nyenyaknya. Setelah bertahun-tahun nggak bisa tidur nyenyak.
Aku masih menulis tentang dia, memasukkan dirinya ke tokoh-tokoh ceritaku.
Bahkan setelah sembilan tahun.
Dia satu-satunya pembacaku dulu. Pernah sekali, dia minta buat nulis cerita, tapi tokohnya dia. Agak narsis, tapi nggak apa-apa. Aku beneran tulis.
Biar dia bisa abadi.
Dan di cerita ini, kisah aiden mungkin bakal abadi di hati kamu juga.
Hahahaha.
Ini bakal jadi updatean terakhir buat cerita ini. Karena kayaknya, aku harus mulai ngelupain dia.
Iya, 'kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Days
Teen FictionSelama ini, Aiden selalu bertanya-tanya. Untuk apa ia dibiarkan hidup jika tidak ada yang menginginkannya?