Jatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri?
Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri.
"Kissin' and hope they cau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Athe berjalan menuju ke parkiran kampusnya sambil bercanda dengan teman-temannya, gadis itu sesekali tertawa namun juga beberapa kali melempar candaan yang ditanggapi dengan tawa oleh teman-temannya.
"Btw, gak ada yang mau mampir kost gue nih?" tanya Kinar.
Semua menggeleng. "Enggak Nar, kapan-kapan aja. Hari ini gue diajak Mama belanja bulanan." jawab Sania.
"Gue juga ada perlu." kata Maya.
"Gue mau nyoba resep baru hehe.." sahut Athe.
Kinar menghela nafas dan mengangguk pasrah. "Yaudah deh kalo emang gak ada yang mampir. Gue juga mau kencan aja kalo gitu." kata gadis itu sambil tersenyum.
"Iya deh kencan sana sama Bimo, porotin dia Nar. Banyak duit tuh anak keknya." kata Maya sambil tertawa.
Kinar langsung memukul bahu Maya. "Sembarangan, gue gak sematre itu ya. Biarpun Bimo kaya tapi gak gue porotin juga lah." ucapnya sambil mendengus.
Maya berdecak sambil mengusap bahunya yang barusan dipukul oleh Kinar. "Iya deh iya.."
Athe dan Sania tertawa kencang melihat kedua gadis itu. "Padahal mayan tuh kalo misal lo porotin minta bayarin kost lo. Pasti mau dia." sahut Sania.
Kinar menggeleng. "Enggak lah anjir, dia cuma pacar gue bukan laki gue. Ntar misal kalo gak jadi terus dia minta lagi duitnya gimana coba." sahut gadis itu menatap ketiga temannya bergantian.
Athe menggaruk pipinya. "Iya juga sih, sekarang kan banyak cowok kek gitu."
"Makanya, gue gak mau minta-minta gitu."
Athe menghela nafas, gadis itu sudah sampai di tempatnya memarkirkan sepeda. "Yaudah, gue balik duluan ye." ucapnya.
Sania, Maya dan Kinar mengangguk. "Oke The, tiati ya.." sahut mereka.
Athe menaiki sepedanya dan mengangguk. "Iya, gue balik dulu. Byee!"
"Byee!"
Athe langsung mengayuh sepedanya meninggalkan area parkir kampus. Gadis itu keluar dari gerbang kampus dan berbelok menuju ke arah tempat kostnya.
Sepanjang perjalanannya dari kampus menuju ke kost ada beberapa teman yang menyapanya. Athe juga dengan senang hati membalas sapaan mereka.
"Eh, kayak mobil Abang tuh.." kata Athe saat melihat ke arah cafe milik Ale.
Memang cafe Ale tidak jauh dari kampusnya, tentu saja karena kawasan itu sangat strategis jadi Ale sengaja memilih tempat itu untuk cafenya.
"Mampir sana ah, minta jajan ke Abang." kata Athe membelokkan sepedanya menuju ke cafe Ale. Dia tidak mungkin salah, yang terparkir di parkiran depan itu memang mobil Barun. Dia hafal sekali dengan platnya.