.
.
"The, minggu ini kamu gak pulang?" tanya Barun sambil menatap Athe yang sedang ada di sampingnya.
Athe yang sedang mengambil tepung menggeleng. "Enggak Bang, aku lagi fokus belajar buat resep baru buat penilaian semester ini. Jadi gak bisa pulang." jawab gadis itu.
Barun menghela nafas pelan, pemuda itu hanya bisa mengangguk. "Yaudah kalo gitu, tapi kalo bisa pulang usahain pulang ya?"
Athe mengangguk. "Iya Bang, kalo bisa pasti aku pulang kok. Aku juga kangen tidur di rumah, ngobrol sama Mami sama Papi. Ngabisin waktu bareng-bareng di rumah."
Barun menatap Athe dan tersenyum. "Belajar yang rajin ya supaya kamu cepet lulus, abang pengen kita tinggal sama-sama lagi."
"Iya, doain aku terus ya Bang supaya semua lancar dan aku bisa lulus tepat waktu." kata Athe dengan senyuman di bibirnya.
Barun mengangguk. "Pasti, abang, Mami sama Papi selalu doain supaya kamu cepet lulus." kata pemuda itu sambil mengacak pelan rambut sang adik.
Senyuman Athe melebar, gadis itu memeluk lengan Barun. "Makasih Abang."
"Iya. Ini mau beli apa lagi? Bahan makanan di kost kamu masih ada? Jajan masih ada nggak? Ayo abang beliin sekalian." kata Barun sambil melihat ke arah troli belanja yang kini tengah dia dorong.
"Emm, mie aku abis Bang. Beliin." jawab Athe.
Barun menoleh dan menyentil pelan kening Athe. "Mie terus, gak sehat itu. Kamu harus kurang-kurangin makan mie, abang aduin ke Mami sama Papi ya kalo kamu makan mie terus." kata pemuda itu.
Pipi Athe langsung menggembung mendengar ucapan Barun. "Ihhh Abang! Aku gak sering makan mie kok, paling cuma seminggu sekali aja.."
Barun menyipitkan matanya dan menatap Athe. "Bener?" tanyanya tak percaya dengan ucapan Athe.
Athe mengangguk. "Bener Bang, serius." jawabnya.
Barun menghela nafas, pemuda itu kembali mendorong troli. "Beli tiga aja mienya, gak usah banyak-banyak." kata pemuda itu.
Athe mengangguk, menurut saja pada Abangnya itu. Mereka menuju ke rak yang dipenuhi oleh berbagai jenis mie, Athe langsung memilih mie favoritnya dan menaruhnya ke dalam troli.
Mereka lanjut berjalan menuju ke rak jajan. Barun langsung mengambilkan beberapa jajan yang merupakan kesukaan Athe seperti permen coklat, keripik kentang dan juga beberapa camilan manis.
Setelah memilih jajan mereka lanjut menuju ke tempat buah dan sayur, Barun selalu memastikan kalau Athe harus selalu sehat meskipun jauh dari dia dan kedua orangtuanya. Dia selalu menemani Athe belanja bulanan dan membelikan adiknya itu berbagai macam kebutuhan pokok.
Terutama untuk soal makanan, Barun selalu mengingatkan Athe untuk membeli daging dan juga sayur agar gizi dan nutrisi adiknya itu terpenuhi. Untuk itulah dia selalu ikut menemani sang adik berbelanja, untuk memastikan bahwa semuanya sesuai. Bahkan jika dia sedang tidak bisa menemani Athe maka Barun akan menyuruh Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...