.
.
"Sumpah gue tadi pas bikin Japanesse Roll Cake udah kek mau frustasi. Susah banget anjir, gak jadi-jadi." kata Sania sambil mengusap keningnya.
Maya mengangguk, gadis itu menurunkan teh poci yang baru saja dia sedot. "Iya anjir, mana Chef Claudia marah-marah mulu lagi. Makin blank anjir otak gue."
Kinar mengangguk setuju. "Iya, gue males banget sama Chef Claudia. Dia tuh ngomel mulu kek gak capek apa mulutnya ngoceh terus." sahutnya.
Athe terkekeh. "Ya lo pada gak dengerin sih apa kata dia. Dia tuh aslinya gak bakal cerewet kalo kita dengerin kata dia terus lakuin sesuai apa arahan dia." kata gadis itu.
Ketiga gadis itu menoleh pada Athe. "Ya lo mah enak The, langsung bisa pas bikin tadi makanya dia gak ngomel."
"Iya, kalo gue jadi lo mah ya tenang-tenang aja. Lha ini gue gak jadi-jadi pas bikin. Ya auto lah diomelin terus." kata Maya sambil berdecak.
"Duduk sana dulu yuk, pegel kaki gue." kata Kinar menunjuk bangku panjang yang ada di depan gerbang kampus mereka.
Athe, Maya dan juga Sania langsung mengangguk, mereka berempat kemudian berjalan menuju bangku itu dan duduk di sana. Kinar membuka jajan yang tadi dibelinya di kantin dan memakannya.
"Duh mana minggu depan pembahasannya soal nilai gizi lagi. Anjir lah males banget gue." kata Kinar sambil memakan snack kentang yang barusan dia buka.
"Lha iya, aduh makin pusing deh." sahut Sania sambil menepuk pelan keningnya mengingat bahwa minggu depan ada pembelajaran tentang nilai gizi, salah satu hal yang tidak dia suka.
Maya menghela nafas, gadis itu sudah pasrah. Sejak mengambil jurusan ini dia sudah siap dengan segala konsekuensinya.
"Lagi pada ngapain nih? Kok pada ditekuk gitu mukanya?" tanya Samuel yang datang bersama Hengky. Pemuda itu tersenyum menyapa Athe dan ketiga temannya.
"Eh Sam, lagi pusing kita Sam abis praktek bikin Japanesse Roll Cake." jawab Maya sambil menatap Samuel.
Samual dan Hengky duduk di bangku yang ada di samping mereka. "Kayaknya susah banget ya sampek lo pada keliatan gini."
Kinar mengangguk. "Iya, susah banget. Banyak yang gagal, tadi cuma ada beberapa aja yang langsung berhasil bikin." jawab gadis itu sambil menipiskan bibir.
Samuel emudian menoleh pada Athe. "Lo gimana The? Kesusahan juga?" tanya pemuda itu.
Athe menggeleng. "Enggak sih, lancar tadi gue bikinnya."
"Si Athe tadi termasuk yang langsung bisa bikin. Enak dia gak kena omel Chef Claudia." sahut Sania.
Samuel terkekeh pelan. "Itu artinya lo pada harus lebih rajin lagi praktek bikinnya biar langsung bisa bikin kayak Athe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...