31. Obrolan 2

1.6K 63 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Astaga Le, itu pipi kamu kenapa? Berantem kamu?" tanya Mami Mona langsung menjatuhkan selang yang dia pegang dan menghampiri Ale yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

Ale menghela nafas, pemuda itu mendekati Mami Mona. "Mih, Papa sama Mama kemana kok gak ada?" tanya pemuda itu.

Mami Mona menggandeng tangan Ale dan berjalan berdua menuju ke dalam rumah. "Ke Bogor katanya. Baru kemaren sore berangkat." jawab wanita itu.

"Pantes nggak ada di rumah."

"Kamu nih kenapa? Pipi kamu lebam gitu kenapa? Abis berantem sama siapa?" tanya Mami Mona mengulangi pertanyaannya, dia tadi belum mendapat jawaban dari Ale.

Ale mendengus, pemuda itu melihat ke arah Barun yang sedang duduk di atas sofa bersama Athe dan Papi Herman.

"Ditonjok sama Barun tuh." jawabnya sambil menunjuk ke arah Barun.

Mendengar suara Ale, semua langsung menoleh. Papa Herman yang melihat keadaan Ale berdiri dan menghampiri pemuda itu. "Lho, kamu kenapa Le?" tanya pria itu.

Ale menghela nafas dan menatap Barun. "Ditonjok sama Barun, Pih." jawabnya.

Papi Herman mengerutkan keningnya, pria itu menoleh pada Barun yang duduk di  atas sofa. "Barun? Kenapa? Kalian ada masalah? Berantem karena apa hah? Cerita ke papi.." kata pria itu.

"Udah-udah, kita duduk dulu. Yuk duduk dulu.." kata Mami Mona menarik tangan Ale menuju ke sofa, diikuti oleh Papi Herman di belakangnya.

Mereka semua akhirnya duduk di sofa. Mami Mona menatap Ale, melihat wajah pemuda itu yang lebam di beberapa tempat. Helaan nafas pelan terdengar dari bibirnya.

"Sekarang cerita, kalian ada apa? Kamu kenapa sampe nonjok Ale, Run?" tanya wanita itu menoleh pada Barun.

Papi Herman mengangguk. "Iya Run, kenapa kok kamu sampe nonjok Ale?"

Barun menarik nafas dan menghembuskannya pelan, pemuda itu menatap kedua orangtuanya bergantian. "Jadi gini Mih, Pih. Kalian inget kan yang waktu itu katanya ada pemadaman? Yang kita nonton berita pagi-pagi ituloh?" tanya pemuda itu.

Mami Mona dan Papi Herman mengangguk. "Iya, terus?"

"Waktu itu kan aku langsung cepet-cepet pergi buat nyamperin Athe ke kostnya soalnya kan dia pasti takut gelap gitu."

"Heem.."

Barun menoleh pada Ale. "Pas aku masuk ke kost Athe aku kaget liat dia lagi tidur dipeluk sama cowok, mana cowoknya gak pake baju. Panik kan aku, yaudah langsung aja aku tonjok itu muka cowoknya.."

"Astaga Athe! Kamu berani kayak gitu? Sama siapa kamu hah?!" potong Papi Herman langsung menoleh pada Athe.

"Ih Papi! Dengerin Abang dulu sampe selesai." kata Athe dengan bibir mengerucut.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang