30. Hujan

1.7K 67 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Sore ini di cafe milik Ale terlihat suasana yang cukup ramai. Hampir semua kursi terisi. Ada segerombolan mahasiswa yang tengah mengerjakan tugas, ada pekerja kantoran yang baru saja pulang kerja. Ada pula pasangan kekasih yang sepertinya sedang bersantai.

Ale sendiri sedang bersama Nanda, seperti biasa pemuda itu membuat pesanan minuman para pelanggan. Dan karena kini sudah ada menu tambahan es krim maka di sana pun semakin ramai.

Nita sedari tadi juga mengantar pesanan para pelanggan. Suasana sore yang mendung membuat banyak orang memilih untuk sekedar bersantai dan menikmati kopi di sana.

"Kayaknya mau ujan lagi ya Mas.." kata Nanda melihat ke arah luar, langit terlihat mendung dan gelap.

Ale ikut melihat ke arah luar, pemuda itu mengangguk. "Iya Nda, sekarang emang sering ujan. Kadang pagi-pagi juga udah ujan deres." sahutnya.

Nanda mengangguk membenarkan, memang cuaca sekarang sangat tidak menentu terkadang hujan langsung turun dengan deras, tapi kadang juga sangat panas sekali.

"Mas, nanti jadi tutup lebih awal?" tanya Desi menghampiri Ale.

Ale mengangguk. "Jadi, nanti jam 7 kita tutup ya." jawab pemuda itu.

Semua mengangguk mengerti. Hari ini Ale memang ingin menutup cafe lebih awal karena di kawasan itu akan ada pemadaman serentak.

"Oke deh Mas.." sahut Desi.

Mereka pun kembali pada pekerjaan masing-masing, saat melihat Nita yang terlihat kewalahan dan keteteran melayani pelanggan Ale langsung membantu gadis itu.

Di cafe Ale memang bisa membantu semuanya. Jika sekiranya ada yang terlihat kewalahan maka Ale tidak akan segan untuk langsung membantu. Semua yang bekerja di cafenya sudah Ale anggap sebagai teman tidak hanya pegawai saja.

Sejak cafe itu berdiri mereka berempat sudah menemani dan membantunya jadi Ale sudah menganggap mereka sebagai teman baik. Mereka berempat juga selalu bekerja dengan baik dan jarang melakukan kesalahan.

Semakin malam suasana cafe mulai terlihat sepi, hanya tinggal beberapa pelanggan saja yang ada di sana. Ale juga sudah mulai mengelap meja-meja kosong di sana bersama Nita.

"Mas, Athe kok gak kesini akhir-akhir ini?" tanya Nita menoleh pada Ale.

"Lagi sering praktek dia, jadi sibuk banget." jawab Ale sambil tersenyum.

"Oalah, pantes jarang mampir. Semoga kuliahnya lancar terus deh Mas.." kata Nita sambil tersenyum.

Ale mengangguk. "Iya semoga aja.."

"Waduh ujan!" kata Nanda, pemuda itu langsung berjalan keluar dan memasukkan kursi-kursi yang ada di sana.

Ale pun juga dengan sigap membantu pemuda itu, membawa kursi-kursi ke dalam agar tidak kehujanan.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang