.
.
"Theeee, lo dimana?" teriak Ale dari dalam kamar, pemuda itu baru saja terbangun dan sedikit kaget karena tidak mendapati Athe berada di pelukannya.
Athe yang sedang memotong buah di dapur menoleh ke arah kamar. "Dapur!" sahutnya. gadis itu menghela nafas pelan dan melanjutkan kegiatannya memotong buah.
Tak lama kemudian pintu kamar mereka terbuka, memperlihatkan Ale yang masih bertelanjang dada dengan rambut berantakannya. Wajah pemuda itu juga masih terlihat mengantuk.
"Kenapa sih teriak-teriak? Lo bukannya tidur aja. Semalem lo pulang malem banget kan? Gue denger pas lo masuk ke kamar tapi males mau melek." kata Athe tanpa menoleh pada Ale.
Dia tau suaminya itu sedang berjalan mendekatinya. Dan benar saja tak lama kemudian sudah ada sepasang lengan yang menelusup dan melingkari perutnya.
"Kemaren gue sekalian nyelesaiin masalah keuangan di cafe. Kan mau beli beberapa bangku sama peralatan baru. Jadi ya sekalian aja gue ngitung semuanya, biar minggu depan bisa langsung beli." kata Ale sambil menyandarkan kepalanya pada punggung Athe.
Ale mendengus pelan. Gadis itu memasukkan beberapa buah yang sudah dia potong ke dalam mangkok. "Pantesan.."
Ale mengendus-endus tenguk Athe yang terekspose karena gadis itu mengikat tinggi rambutnya. "Lo udah mandi ya? Kok udah wangi gini?" tanya Ale.
Athe mengangguk. "Udah. Kan gue jam 9 ngampus Kak. Ini udah jam setengah 8, ya tadi sekalian aja gue mandi. Biar nanti bisa langsung berangkat.." jawab gadis itu.
Ale mendengus, pemuda itu menggigit tengkuk Athe gemas. "Gak seru lo, masa mandi duluan. Harusnya kan tungguin gue, kita mandi bareng." ucapnya.
"Ish, jangan digigit. Pasti ada bekasnya itu ah, ngeselin lo." kata Athe menabok lengan Ale yang ada di perutnya.
"Biarin." sahut Ale cuek. Pemuda itu kini menyandarkan dagunya pada bahu Athe. Dia dapat melihat kalau sekarang istrinya itu sedang mengupas apel.
"Apa? Mau apel?" tanya Athe yang menyadari kalau Ale terus menatap pada apel yang tengah dia kupas.
Ale menggeleng. "Gak, mau lo aja." sahutnya.
"Ish, lo mah.."
Bibir Ale mengerucut lucu. Pemuda itu terus menggelendoti Athe bahkan sampai gadis itu selesai memotong buah. Athe melepas paksa lilitan tangan Ale pada perutnya dan berbalik menatap pemuda itu.
"Lo tuh ah nempl---Kak! Kebiasaan banget sih cuma pake celana dalem doang!" teriak Athe saat menyadari kalau kini Ale hanya memakai celana dalam model trunks yang pernah dia pilihkan.
Ale menunduk. "Ya kenapa sih? Semalem gue capek banget, ngantuk jadi selesai mandi gak sempet pake celana lagi. Langsung tidur.." sahutnya.
Athe mendengus dan berjalan menuju meja makan, gadis itu duduk dan mulai memakan buah yang sudah di potongi itu. Ale menyusul dan duduk di hadapan Athe. Pemuda itu langsung membuka mulutnya minta disuapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...