.
.
"Ayo gue anter." kata Ale setelah mereka keluar dari area bangunan kost Athe. Pemuda itu merangkul bahu Athe.
"Motor Kakak dimana emang?" tanya Athe sambil memakan permen coklat yang kemarin dia beli bersama Barun.
"Di penitipan depan, ayo gue anter." kata Ale.
Athe mengangguk, gadis itu menyuapkan satu permen coklat pada Ale dan diterima oleh pemuda itu. Mereka berdua berjalan menuju ke tempat penitipan motor tempat Ale menaruh motornya.
"Eh Neng Athe, mau berangkat kuliah ya Neng?" tanya seorang Ibu penjual Gado-gado yang ada di depan kost Athe.
Athe menoleh dan mengangguk. "Iya Buk." jawabnya sambil tersenyum.
"Dianter sama Kakaknya?" tanya Ibu itu.
Athe lagi-lagi mengangguk. "Iya Buk, mumpung disini jadi sekalian mau nganterin hehe.." jawabnya sambil nyengir.
Ale tersenyum pada Ibu itu. "Kasian Buk kalo tiap hari gowes terus, sekali-kali dianterin lah nih anak." sahut pemuda itu.
Si Ibu yang bernama Wiwik tertawa. "Ah iya Mas, Neng Athe tiap berangkat emang gowes terus."
"Iya Buk, abisnya kan seru ngegowes di sini. Yaudah ya Buk, kita permisi dulu. Saya takut telat." kata Athe berpamitan pada Bu Wiwik.
"Oh iya Neng silahkan. Tiati ya Neng, Mas.." kata Bu Wiwik sebelum Athe dan Ale pergi.
"Iya Buk." sahut Athe.
Mereka berdua kemudian kembali berjalan, Athe mengikuti Ale yang masuk ke tempat penitipan motor. Setelah membayar pemuda itu langsung mengambil motornya dan menghampiri Athe.
"Mau nganterin Neng Athe ya Mas?" tanya Pak Muji si pemilik penitipan motor. Pria itu sudah cukup mengenal Ale karena setiap pemuda itu menginap di tempat Athe pasti motornya akan di titipkan di tempat itu.
Ale menoleh dan mengangguk. "Iya Pak.." jawabnya.
Athe langsung naik ke boncengan motor Ale, Ale pun langsung menjalankan motornya meninggalkan tempat penitipan motor itu.
"Nanti pulangnya gue jemput, mampir cafe dulu." kata Ale.
Athe memajukan kepalanya hingga bersandar pada bahu Ale. "Oke, nanti gue chat kalo udah pulang."
Ale mengangguk, sepanjang perjalanan mereka tidak banyak mengobrol. Saat mendekati area kampus Athe tersenyum menyapa beberapa mahasiswa yang dia kenal.
Ale menghentikan motornya tepat di depan gerbang kampus Athe. Pemuda itu menatap Athe yang sudah turun dari boncengannya. "Yang bener belajarnya." pesannya.
Athe mengangguk. "Iyaaa.." sahutnya.
Ale terkekeh menatap Athe, tangan pemuda itu terangkat dan mengacak rambut Athe gemas. "Gemes banget sih, sana masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...