12. Masak Bareng

2.8K 91 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Mama Selvi berjalan menapaki tangga untuk membangunkan Ale yang masih tidur. Wanita itu baru saja pulang dari pasar untuk membeli sayur, dan dia ingin meminta Ale memasakkan sesuatu untuknya.

"Tuh anak tumben banget sih belum bangun jam segini." kata Mama Selvi menuju ke kamar Ale.

Wanita itu sedikit heran karena tidak biasanya Ale belum bangun. Biasanya putranya itu bangun pada pagi hari dan sudah jogging atau sekedar duduk-duduk di teras. Tapi hari ini Ale malah belum bangun.

"Le udah pagi, bangu--- Ya ampun!" Mama Selvi melebarkan matanya melihat keadaan kamar Ale yang dipenuhi dengan  beberapa bungkus snakck yang sudah kosong, box pizza, kaleng soda yang sudah kosong, dan beberapa botol kosong bekas minuman kemasan.

Di atas ranjang pemuda itu juga ada Athe dan Barun. Mereka bertiga masih tidur di sana. Kepala Athe ada di atas perut Ale sedangkan kaki Barun ada di atas kaki Ale. Guling dan bantal Ale sudah ada di bawah, pasti terjatuh saat ketiga orang itu bergerak tanpa sadar.

Mama Selvi menggelengkan kepalanya, wanita itu berjalan mendekat ke arah ranjang  Ale. "Ampun deh nih anak bertiga." ucapnya sambil menghela nafas.

Mama Selvi menggoyangkan lengan Ale. Berusaha membangunkan pemuda itu. "Le, Ale! Bangun.."

"Hmm!"

"Athe! Barun! Hey bangun, udah hampir siang loh ini. Ale! Athe! Barun! Bangun!" kata Mama Selvi agak kencang.

Ale, Athe dan Barun langsung membuka mata, mereka bertiga kaget karena suara Mama Selvi yang lumayan kencang.

"Mama?" Ale menegakkan badannya, pemuda itu mengusap matanya.

Athe dan Barun juga ikut bangun, mereka menoleh pada Mama Selvi. "Tante?"

Mama Selvi menggelengkan kepala, wanita itu menatap Ale, Athe dan Barun bergantian. "Kalian nih ya! Pasti semalem begadang nonton film lagi, kan? Kebiasaan deh kalo udah pada ngumpul." kata wanita itu.

Barun mengusap wajahnya, pemuda itu juga meregangkan tangannya yang terasa pegal. "Maaf Tan, semalem aku sama Athe ikut ketiduran di sini." kata pemuda itu.

"Maaf Tante, kita ketiduran." kata Athe.

Mama Selvi kembali menghela nafas, wanita itu memijat pelan keningnya. "Yaudah, sekarang kalian beresin kamar terus abis itu turun ke bawah." ucapnya.

"Siap!" sahut ketiga orang yang masih ada di atas kasur itu.

Mama Selvi mengangguk, wanita itu kemudian pergi beranjak dari kamar Ale dan turun ke lantai bawah.

Ale mengusap lehernya. "Ah anjir, pegel juga rasanya." kata pemuda itu.

"Gue juga, kayaknya salah posisi tidur deh semalem. Pegel banget leher gue." sahut Barun sambil meregangkan lehernya yang terasa sangat pegal.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang