16. Belanja

2K 74 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Kak? Mau beli apaan sih?" tanya Athe sambil terus berjalan mengikuti Ale yang ada di depannya.

Mereka berdua sedang berada di supermarket. Ale mendorong troli belanja sedangkan Athe ada di belakangnya. Pemuda itu tadi menjemput Athe dari kampus dan langsung mengajaknya ke supermarket ini.

"Mau belanja bulanan, bantuin gue." sahut Ale sambil terus berjalan menuju rak yang berisi berbagai macam kebutuhan pokok.

"Kebiasaan deh, lo tuh jadi kebiasaan kalo belanja bulanan ngajakin gue mulu." kata Athe.

Ale menoleh dan terkekeh, pemuda itu menarik tangan Athe agar gadis itu berjalan di sampingnya. "Latian, biar kalo udah nikah makin terbiasa. Lagian lo kan lebih tau mana bahan-bahan makanan yang bagus. Gue nurut aja sama lo.." kata pemuda itu.

Pipi Athe sedikit memerah. "Apasih, nikah-nikah mulu omongannya." sahut gadis itu.

Jujur saja tiap kali Ale membicarakan tentang pernikahan dia jadi malu. Padahal kadang pemuda itu hanya bercanda tapi tetap saja dia malu kalau mendengarnya. Apalagi Ale sangat enteng sekali mengatakan ingin menikahinya ataupun memanggilnya dengan sebutan istri. Astaga, dia merasa malu.

"Ya biarin. Emang lo gak mau nikah sama gue?" tanya Ale sambil menjawil pelan dagu Athe.

Athe melotot. Gadis itu menoleh pada Ale. "Kak! Ih!"

Ale terkekeh. Pemuda itu menarik tangan Athe dan menggandengnya. Mereka menyusuri lorong yang dipenuhi dengan rak berisi berbagai macam kebutuhan pokok itu.

Ale mengambil beberapa kebutuhan pokok yang memang dia butuhkan di apartemennya. Athe dengan setia mengikuti pemuda itu dan memberitahu mana yang bagus untuk dibeli.

Selesai membeli berbagai macam kebutuhan pokok mereka kembali berjalan menuju ke rak berisi macam-macam mie instan.

"Jangan sering makan mie ah, gak bagus." kata Athe saat Ale mengambil beberapa bungkus mie.

Ale mendengus. "Dih ngelarang, padahal lo kalo di kontrakan sering makan mie juga." kata pemuda itu.

"Gak sering ya." sahut Athe cepat.

Ale kembali berjalan, pemuda itu mengambil sabun cuci dan juga pewangi pakaian. Dia juga mengambil sikat gigi dan sabun cuci piring.

Mereka lanjut berjalan ke tempat daging dan sayur. Athe memilih daging yang terlihat masih fresh dan memasukkannya ke dalam troli.

"Beli udang sama cumi The, masakin gue seafood dong nanti." kata Ale sambil menyandarkan dagunya pada bahu Athe.

Athe melirik Ale melalui sudut matanya. "Bener lo makan tapi ya? Abisin kalo gue masakin." kata gadis itu.

Ale mengangguk. "Iya."

Athe akhirnya berjalan menuju ke tempat berbagai macam hewan laut. Ale dengan setia berjalan mengikuti gadis itu. Athe dengan teliti memilih udang dan memasukkannya ke dalam plastik.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang