Jatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri?
Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri.
"Kissin' and hope they cau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
"The?"
Athe menoleh pada Barun. "Apa?"
"Gimana prakteknya? Lancar kan?" tanya Barun sambil mengusap kepala Athe.
Athe merapat pada Barun, gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu sang kakak. "Lancar, ya nilai aku bukan yang terbaik sih tapi bagus kok." kata gadis itu sambil tersenyum.
Barun menghela nafas dan merangkul bahu Athe, menepuk-nepuk lengan adiknya itu pelan. "Gapapa, kamu udah berusaha. Yang penting kan semua lancar, kamu berhasil gak ngulang lagi.." kata pemuda itu.
Athe mengangguk. "Iya Bang.."
Barun menipiskan bibirnya. Senang karena Athe menjalani kuliahnya dengan lancar dan baik. Melihat adik kecilnya yang kini sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang pintar membuat Barun merasa sangat senang dan bahagia.
Meskipun awalnya dia agak keberatan karena Athe yang harus pergi dari rumah dan tinggal di kost untuk menjalani kuliahnya tapi melihat kalau adiknya ini sudah terbiasa dan mampu menjalani kehidupannya secara mandiri cukup membuatnya lega.
Sebagai saudara yang sejak kecil selalu bersama tentu saja membuatnya khawatir membiarkan Athe tinggal sendirian di tempat yang agak jauh dari rumah mereka.
"Di sini aman kan? Gak pernah ada kejadian buruk?" tanya Barun.
"Di kost maksud Abang?"
Barun mengangguk. "Iya, abang kemaren liat berita lagi rawan pencurian di kawasan kost kayak gini. Di sini aman kan?" tanyanya.
Athe mengangguk. "Aman kok Bang, di sini kan ada gerbangnya, lagian di depan juga selalu ada yang jaga. Ada CCTV juga kalo misal ada apa-apa pasti ketahuan. Terus juga selama aku di sini gak pernah ada kejadian yang kayak gitu kok." jawabnya.
Barun menghela nafas dan memeluk Athe, menyandarkan dagunya pada kepala gadis itu. "Bagus lah. Abang gak sabar kamu lulus terus balik lagi ke rumah. Tinggal bareng sama Mami Papi." kata pemuda itu.
Athe mengerucutkan bibirnya. "Paling sebelum aku lulus Abang juga udah nikah, pasti nanti tinggal sama Kak Bri.." kata gadis itu.
Barun terkekeh. "Ya kan biarpun abang nikah sama Bri nanti tinggalnya gak jauh dari rumah. Abang udah ada rencana beli rumah di komplek kita juga kok, abang gak mau jauh-jauh dari kalian." kata pemuda itu sambil menarik ujung hidung Athe gemas.
Athe mendongak, gadis itu menjauhkan tubuhnya dan menatap Barun. "Bener ya Bang? Abang jangan jauh-jauh nanti rumahnya." kata gadis itu.
Barun mengangguk yakin. "Iya, kamu tenang aja. Bri juga udah setuju kok, abang udah ngomongin masalah ini sama dia.."
"Yey.."
Barun terkekeh. Pemuda itu meraih ponselnya, melihat pesan dari Brigitta. "Abang ada janji sama Bri, abang balik dulu ya." ucapnya sambil menatap Athe.