.
.
"The! Bangun The! Atheee!" Barun berteriak sambil menggedor pintu kamar Athe. Pemuda itu sudah siap untuk pergi jogging.
Barun berdecak karena tak ada sahutan dari Athe. Pemuda itu kembali menggedor pintu kamar Athe dan memanggil gadis itu. "Atheeeeeee!" teriaknya.
"Berisik Bang!" kata Athe membuka pintu kamarnya, gadis itu mengucek matanya yang masih terasa enggan untuk terbuka. Dengan rambut yang masih acak-acakan Athe menatap kesal pada Barun.
Barun berkacak pinggang menatap Adiknya itu. "The ayo jogging, jangan males-malesan mulu." kata pemuda itu.
Athe menggaruk pipinya, gadis itu menguap sebentar. "Males ah Bang."
Barun berdecak, pemuda itu memegang dagu Athe membuat wajah gadis itu mendongak menatapnya. "Ayo jogging. Abang tunggu di bawah. Ada Ale juga tuh." ucapnya.
Mata Athe yang awalnya enggan terbuka langsung melebar. "Ada Kak Ale?" tanya gadis itu.
Barun mengangguk. "Ada. Buruan cuci muka sana. Jangan kelamaan." kata pemuda itu menurunkan tangannya.
Athe mengangguk. "Iya deh." jawabnya.
Barun kemudian berbalik dan turun kembali ke lantai bawah. "Jangan lama-lama, keburu panas kalo kamu kelamaan." kata pemuda itu sambil berjalan menuruni tangga.
"Iya." sahut Athe sambil menutup kembali pintu kamarnya. Gadis itu menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan juga mengambil setelan pakaian yang biasa dia gunakan untuk jogging.
Di lantai bawah, lebih tepatnya di teras Ale sedang duduk bersama Papi Herman. Kedua orang itu mengobrol sambil melihat Mami yang sedang menyirami koleksi tanamannya.
"Tumben Papi gak ke toko?" tanya Ale menoleh pada Papi yang sedang minum kopi.
Papi menggeleng. "Lagi pengen di rumah Le, kamu juga gak ke cafe?" tanya pria itu.
Ale nyengir. "Udah di handle sama karyawan aku Pih. Papa kan lagi sibuk bikin kolam ikan koi, makanya aku di rumah bantuin." jawab pemuda itu.
Padahal alasan sebenarnya dia ada di rumah adalah karena Athe yang juga ada di rumah. Dia hanya tidak ingin terlalu jauh dengan gadis itu.
Tapi untuk urusan kolam ikan koi memang benar, dia juga sedang membantu Papanya itu untuk membuat kolam. Papa Johan memang biasa mengerjakan sesuatu sendiri dengan bantuan Ale tentunya. Jadi tidak heran jika pembuatan kolam ikan koi ini dilakukan sendiri hanya dengan bantuan Ale.
"Lho jadi bikin kolam ikan Papa kamu?" tanya Papi Herman.
Ale mengangguk. "Jadi Pih, udah tinggal finishing doang itu. Besok juga udah bisa diisi ikan kolamnya." jawab pemuda itu.
"Waduh, besok papi harus liat kalo gitu." kata Papi Herman.
Ale tertawa. "Pasti langsung pamer ke Papi sih.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...