44. Kecelakaan

1.4K 58 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Lho The? Kamu mau kemana?" tanya Mami Mona melihat Athe yang sudah rapi dan membawa tasnya.

Athe menoleh dan tersenyum. "Mau ke rumah temen aku Mih, nugas." jawab gadis itu.

"Siang-siang gini? Mendung loh The, takut nanti ujan di jalan." kata Mami Mona melihat ke arah langit yang terlihat mendung.

"Aku bawa jas hujan kok Mih."

"Kamu sama siapa kesananya?" tanya Mami Mona.

"Dianter Kak Ale. Udah nunggu di depan dia, aku berangkat dulu ya Mih kalo gitu. Takut kesorean nanti." kata Athe.

Mami Mona menghela nafas pelan. Wanita itu mengangguk. "Iya, tiati ya kalian. Nanti pulangnya kamu gimana?"

"Gampang kalo pulangnya. Aku berangkat Mih!"

"Iya."

Athe langsung berlari keluar dari area rumahnya, gadis itu segera menghampiri Ale yang sudah menunggu di depan. "Yuk Kak!" kata gadis itu langsung naik ke boncengan Ale.

Ale memberikan helm yang sedari tadi dia pegang. "Pake helm dulu." ucapnya.

Athe menerima helm itu dan memakainya. Gadis itu kemudian langsung memeluk perut Ale. "Udah, yuk berangkat."

Ale mengangguk, pemuda itu langsung menjalankan motornya membelah jalanan komplek perumahan mereka untuk menuju ke rumah Sania.

Athe menyandarkan dagunya pada pundak Ale. Gadis itu menatap ke arah kaca spion yang menampilkan wajah sang pemuda.

"Kak?" panggilnya.

"Hm?" sahut Ale yang fokus pada jalanan.

"Gue mau nanya dong." kata Athe.

"Nanya apa?"

"Kalo misal gue gak berhasil penuhin syarat dari Papi gimana?" tanya Athe.

"Gagal dapet nilai sempurna pas semesteran nanti?" sahut Ale.

Athe mengangguk. "Iya. Lo bakal ngapain?" jawabnya.

Ale menghela nafas, pemuda itu melihat pantulan wajah Athe dari kaca spionnya. "Gue bakal nungguin lo sampe lulus The.." jawab pemuda itu.

Athe mengedipkan matanya beberapa kali. "Gak bakal nekat hamilin gue biar bisa cepet nikah?"

Ale tertawa, pemuda itu menepuk-nepuk tangan Athe yang kini tengah melingkar di perutnya. "Enggak lah, gue cuma bercanda ngomong gitu. Gue bakal nungguin lo The, sampe kapanpun. Kalo emang lo gak berhasil menuhin syarat dari Papi gapapa. Gue tau lo pasti udah  berusaha tapi kan kita gatau gimana hasilnya. Jadi ya kalo emang lo belum berhasil ya gue tetep bakal nungguin lo sampe lo lulus dan Papi sama Barun ngasih restu gue buat nikahin lo." kata pemuda itu.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang