.
.
"Mih aku mau ketemu Kak Ale! Biarin aku keluar Mih!" kata Athe sambil menatap Mami Mona.
Mami Mona menggeleng, wanita itu menatap Athe yang masih menangis di depannya. "Enggak The, mulai sekarang kamu gak boleh deket-deket sama Ale." kata wanita itu.
"Enggak! Aku mau ketemu Kak Ale! Aku mau pergi, Mih!" Athe berusaha mendorong tubuh Mami Mona agar dia bisa menuju ke pintu dan pergi menemui Ale.
"Athe! Stop kayak gini." kata Mami Mona. Wanita itu menyentak tubuh Athe hingga membuat putrinya itu jatuh terduduk di atas lantai.
Tak lama kemudian Papi Herman masuk ke dalam kamar Athe, pria itu menatap sang putri yang sedang menangis sambil terduduk di atas lantai.
"Mulai sekarang kamu gak boleh deket-deket sama Ale. Papi bakal nyuruh orang buat ngawasin kamu di kampus." kata pria itu.
Athe mendongak menatap Papi Herman, air mata gadis itu mengalir membasahi pipi. "Kenapa Pih? Kenapa Papi jahat banget ke aku? Aku cinta sama Kak Ale, aku gak mau jauh dari dia Pih! Please jangan suruh aku jauhin dia Pih! Aku gak bisa.." kata gadis itu sambil terisak.
"Kalian ini udah keterlaluan, diem-diem punya hubungan padahal papi udah bilang ke kamu kalo kamu gak boleh cinta-cintaan sampe selesai kuliah. Tapi kamu malah punya hubungan sama Ale sejak SMA. Kecewa papi, The. Kecewa." kata Papi Herman sambil mengusap wajahnya.
Pria itu menghela nafas kasar dan pergi meninggalkan kamar Athe. Mami Mona yang melihatnya ikut pergi meninggalkan Athe sendirian di kamarnya.
Athe masih terduduk di atas lantai, isakannya masih terdengar di dalam kamar itu. Air matanya pun masih belum berhenti mengalir di pipinya.
Tak lama pintu kamar Athe kembali terbuka, kali ini Barun masuk ke dalam sana. Tanpa mengatakan sepatah kata pun Barun menarik kursi dan duduk tak jauh dari Athe.
Athe yang masih terisak menoleh pada Barun, gadis itu mengusap air matanya. "Abang.."
"Keterlaluan kamu The, bisa-bisanya nyembunyiin ini dari Abang. Kamu sama Ale bener-bener bikin Abang kecewa.." kata Barun sambil menatap Athe.
Di matanya jelas sekali terpancar kekecewaan dan kesedihan. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Ale dan Athe tega melakukan ini padanya.
"Aku gak maksud gitu Bang.." kata Athe mendekat pada Barun, mendongak menatap pemuda itu.
"Terus apa? Dari SMA The, dari SMA kamu nyembunyiin ini dari abang. Abang bener-bener gak habis fikir.."
Athe menunduk, gadis itu meremas jari-jarinya kuat. "Aku gak mau pisah dari Kak Ale. Kalo dari awal aku bilang pasti aku gak bakal dikasih izin, pasti kalian semua bakal kayak gini juga. Nyuruh aku jauh dari Kak Ale, iya kan?" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomansaJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...