9. Pengen

4.5K 115 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Ale berjalan menuju ke kediaman Keluarga Barun dengan senyuman di bibirnya. Di tangan pemuda itu ada box berisi brownies titipan dari sang Mama untuk diberikan pada Mami Mona.

Pemuda itu sangat senang karena Athe juga sedang ada di rumah, gadis itu akan menghabiskan waktu selama empat hari di rumah. Itulah kenapa hari ini Ale terlihat lebih senang.

"Pagi Mih!" sapa Ale pada Mami yang sedang menyiram tanaman di halaman depan.

Mami menoleh dan tersenyum. "Eh ada Ale, pagi juga Le.."

Ale mendekati Mami dan memberikan box brownies yang dia pegang. "Ini Mih, titipan dari Mama." kata pemuda itu.

"Eh aduh repot-repot aja Mama kamu. Makasih ya Le." kata Mami menerima box itu dengan senyuman di bibirnya.

Ale mengangguk. "Iya Mih, btw Barun sama Athe ada?" tanya pemuda itu.

"Barun tadi nganter Papinya sekalian mau ke Briggita katanya. Gatau lah katanya mau nemenin Briggita ke mana gitu." jawab wanita itu.

"Oalah, pantes gak keliatan." kata Ale.

"Masuk aja Le, bangunin Athe. Belum bangun tuh anak." kata Mami.

Senyuman Ale melebar, pemuda itu tentu langsung mengangguk. "Oke Mih, aku bangunin Athe dulu."

"Iya. Masuk aja, paling kamarnya gak dikunci." kata Mami Mona.

"Siap Mih." sahut Ale langsung berjalan masuk ke dalam rumah. Dia ingin segera melihat Athe.

Mami Mona meletakkan box brownies yang tadi diberikan oleh Ale ke atas meja di teras. Wanita itu kemudian melanjutkan kegiatannya menyiram tanaman di halaman.

Ale yang sudah ada di dalam rumah berjalan menuju ke arah tangga dan naik ke lantai dua dimana kamar Athe berada. Pemuda itu langsung saja membuka pintu kamar Athe yang memang benar tidak terkunci.

"Ath--- Lho kok udah bangun? Kata Mami lo belom bangun tadi?" tanya Ale sambil menatap Athe yang sedang duduk di atas ranjang. Pemuda itu menutup pintu dan langsung menghampiri Athe.

Athe yang sedang memakan marsmellow menatap Ale yang berjalan ke arahnya. "Udah bangun kok gue. Tapi males aja mau turun." jawab gadis itu.

Ale mendengus dan naik ke atas kasur Athe, ikut duduk di sana. "Belom cuci muka udah makan aja." kata pemuda itu sambil menoel pipi Athe.

"Udah anjir, gue udah cuci muka, udah sikat gigi juga." sahut Athe tak terima.

"Masa?"

"Iya Kak! Ih nyebelin banget sih."

Ale tertawa melihat Athe yang sudah kesal, pemuda itu tiba-tiba menarik tubuh Athe hingga mereka terbaring di atas kasur.

"Pengen ngelonin lo." kata pemuda itu.

Klandestin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang