.
.
Athe bergegas masuk ke dalam kamarnya setelah mengambil kebaya berwarna burgundy yang baru saja diberikan oleh Mami Mona. Gadis itu cepat-cepat mengganti bajunya menggunakan kebaya itu.
"Anjir, engap juga rasanya. Masa badan gue melebar gini.." kata Athe begitu selesai mengancingkan kebaya yang sudah dia pakai.
Rasanya terasa sangat ketat di bagian dada. Sepertinya memang benar, ukuran dadanya bertambah. Padahal selama ini lingkar dadanya selalu sama dia tiap membeli baju atau menjahit kain untuk menjadi baju Athe selalu memberikan ukuran itu. Tapi hari ini rasanya agak sedikit sesak pada bagian dada.
"Ini pasti gara-gara Kak Ale yang kerjaannya mainin tete gue terus. Jadi makin gede sekarang tete gue.." kata Athe sambil mendengus, gadis itu menuju ke meja rias untuk memastikan penampilannya sekali lagi.
Tadi semua anggota keluarga sudah di rias oleh MUA yang disewa, namun Athe hanya ingin memastikan saja bahwa make upnya sesuai dengan apa yang dia mau.
"Duh, tebel banget alis gue. Jelek ah, ganti aja.." kata gadis itu meraih tas makeup miliknya dan menghapus alisnya.
Gadis itu memoles kembali alisnya dengan lebih natural dan tidak terlalu tebal seperti tadi.
"Kak Ale mana lagi, nyari es buah aja lama banget. Udah jam segini juga.." kata Athe sambil berdecak pelan, gadis itu melihat jam pada layar ponselnya.
Hari ini adalah resepsi pernikahan Barun dan Brigitta, sama seperti Ale dan Athe dulu acara pemberkatan dan resepsi diadakan di hari yang sama hanya saja berbeda waktu.
Tadi pagi adalah acara pemberkatan yang privat dan dihadiri oleh keluarga saja sedangkan malam ini adalah resepsi yang dihadiri oleh banyak tamu undangan.
Semua keluarga dari kedua belah pihak pengantin sudah membooking kamar hotel dimana acara resepsi diadakan. Acara itu diadakan di hotel yang berbeda dari acara Ale dan Athe.
Barun dan Brigitta sudah lama membooking ballroom di hotel ini untuk acara mereka. Bisa dibilang hotel itu adalah tempat impian Barun dan Brigitta untuk melaksanakan resepsi dan akhirnya bisa diwujudkan oleh kedua orang itu saat ini.
"Ih ampun deh, nyari es buah kemana sih Kak Ale. Kok gak balik-balik, mana dia belum mandi sama ganti baju lagi.." kata Athe sedikit panik karena Ale yang tak kunjung kembali ke kamar mereka.
Tadi dia meminta pemuda itu untuk membelikan es buah karena di hotel tidak menyediakan, entah kemana Ale pergi yang pasti sudah lebih dari 30 menit dan pemuda itu belum juga kembali.
Athe melihat ke arah meja dan di sana ada ponsel Ale yang tergeletak. "Gak bawa hp lagi, duh.."
Athe menghidupkan kipas mini miliknya dan mulai mengipasi wajahnya yang sedikit panas. Gadis itu terus melirik ke arah pintu berharap kalau Ale akan segera datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin | END
RomanceJatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri? Ya, Aldrean mengalaminya. Jatuh cinta pada Athea yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Aldrean jatuh cinta pada Athea bahkan sebelum dia tau apa arti 'cinta' itu sendiri. "Kissin' and hope they cau...