Prolog

3K 174 29
                                    


Happy Reading

Sebuah bola berwarna hitam menggelinding cepat dan berhenti saat mengenai sepatu milik seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun.

Anak itu memungut bola yg berhenti tepat dibawah kakinya, memeluknya erat dengan kedua telapak tangan nya sebelum mengedarkan pandangan pada sekitar. tak lama kemudian, munculah dua anak laki-laki yg seusianya, berlari dengan tergesa lalu menghampiri nya.

"Mana bolaku.?" Pinta anak lelaki yg pertama

Avin, anak laki-laki yg memegang bola itu tidak memberikan respon apapun, maka anak laki-laki yg kedua mencoba menegaskan.

"Balikin bolanya.! Itu punya kita"

Namun Avin masih membisu.

"Balikin sekarang, atau aku kasih tau papaku.?!"

Anak laki-laki pertama mendekatkan wajahnya pada anak laki-laki kedua dan mulai membisikkan sesuatu.

"Dia itu bisu.!"

"Bisu.?"

"Iya, kamu tau bisu kan.? Yg engga bisa ngomong itu loh, kata mama sama papa ku suaranya dia hilang.!"

"Ihh, kok bisa hilang.?"

"Iya, di ambil setan.! Kata mamaku karena dia nakal.!"

"Ihh serem, aku ngga mau main sama dia.!"

"Aku juga ngga mau, mama ku bilang kalau aku ngga boleh main sama orang bisu kayak dia.! Nanti aku ketularan bisu.!"

"Tapi bola nya ada sama dia.?"

"Udah kasih aja, nanti aku minta lagi sama papa. Papaku uang nya banyak. ngga kayak dia, miskin.! Udah yuk kita pergi aja"

Kemudian, kedua anak laki-laki itu berbalik dan berjalan menjauh, pergi dari hadapan Avin.

Avin mungkin saja bisu, tapi ia tidak tuli.! Ia bisa paham dan mendengar dengan jelas setiap suku kata yg di ucapkan oleh dua anak laki-laki tadi.

Dan setiap suku kata yg ia dengar, bagaikan pisau tajam yg menyayat bukan hanya bagian telinga, namun juga hati kecilnya.

Ia berbalik untuk pulang, suasana hati yg buruk membuatnya lupa dengan bola hitam yg masih ia peluk dengan erat, dan baru ia sadari saat ketika sudah berada didepan pintu, ibu nya pasti akan sangat memarahi nya.

"Apa yg kamu pegang itu.?!"

Avin memandang bola dan ibunya secara bergantian.

"Bola.? Punya siapa yg kamu curi.? Dasar maling.!"

"Nan-Nanti, Nanti Avin kembalikan, mama. Ini ngga sengaja kebawa—"

"Dasar bocah sialan.! Maling kamu ya.!! Ngaku, maling dimana kamu Avin.?"

"Avin bukan maling mam—"

"Bocah sialan.!"

Bughh...

Setetes darah segar mengalir dari sudut bibir Avin, lalu bolanya menggelinding entah kemana.

Setetes darah segar mengalir dari sudut bibir Avin, lalu bolanya menggelinding entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang