Bagaimana Mungkin.?
Lingga melamun dengan jemari tertaut dibawah dagu, diatas meja kerjanya.
Benar kata pepatah, dunia ini tidak lebih lebar daripada daun kelor.Frans Adrian Martadinata.
Adalah Co-Founder perusahaan telekomunikasi yg cukup tersohor di negeri ini.
Memang jarang sekali terekspos media karena lebih memilih berada di belakang layar dalam mengendalikan perusahaan nya, jadi tidak terlalu dikenal publik.
CEO perusahaan tersebut saat ini dipegang oleh salah satu anggota keluarga yg lain.Bagaimana lingga bisa tahu.?
Tentu saja tahu, sebagai seorang Young Business man, pengetahuan semacam itu adalah asupan yg kerap diterimanya sekarang.
Siapa saja orang-orang yg memegang kendali roda perekonomian didalam negeri dewasa ini, Sedikit banyak lingga mengetahui nya.Dan Davian Alexis, pacar nya yg paling cantik sedunia itu, adalah putra nya.? Dongeng tak masuk akal apalagi ini.?
"Masa iya pacar gue anak crazy rich.? Anjjir... Tapi dia ngga mau di akuin anak, gimana deh konsep hidup Lo Vin.? Lo ngga tau kah manusia yg ngaku-ngaku bokap Lo ini siapa.? Minimal kepo kek.!!" Lingga menggerutu sendiri didalam ruang kerjanya
Lalu pemuda itu melonggarkan simpul ikatan dasi dilehernya lantas menyenderkan kepalanya.
Pandangan nya kosong, tak habis pikir.
Lalu, Bagaimana bisa kehidupan davian semenderita itu selama kurang lebih tujuh belas tahun.?
Kemana saja Frans Adrian Martadinata selama itu.?
Mengapa baru muncul sekarang.?
Ketika hidup davian sudah lebih layak."Ngga tau gue, ngga tau.." Lingga menggeleng frustasi "Anaknya aja masa bodo, gue pengen bantuin tapi takut di amuk.! Mana bini gue itu kalau ngamuk serem banget"
Lingga meraih ponsel di atas mejanya, menghubungi satu nomor yg belakangan ini agak jarang ia hubungi.
Hanya ketika butuh saja lingga mencarinya.
Ya begitulah, jangan protes, lingga memang bukan jenis manusia yg so sweet, kecuali pada bocah tersayangnya."Halo gal..."
Ternyata itu Galang.
"Lo free.? Tempat biasa yuk ntar malem.?"
"......."
"Oh, gampang itu mah."
"......."
"Ya, jangan lupa urus bini Lo dulu biar ngga rewel"
"......"
"Oke, ntar gue jemput."
Sudah, begitu Saja.
Tanpa salam penutup atau sesuatu, ia matikan sambungan telepon nya dan kembali melemparkan benda pipih itu keatas meja."Gue perlu refresh dikit nih otak biar ngga terlalu berasep, minta ijin dulu deh sama ibu negara. Biar ngga salah paham, Ege.."
Lingga kembali meraih ponsel yg tadi sempat ia sia-siakan.
Kali ini, menekan satu dari dua nomor yg ia masukkan dalam daftar favorit.
Nomor favorit satu nya lagi adalah milik mami Jessi.Namun yg terdengar hanya dengungan nada sambung, membosankan selama beberapa saat, Davian tidak mengangkat telepon nya.
"Ngedengung Mulu, Lo hp apa tawon.?!!" Sungutnya sebal, sebelum kemudian kembali melemparkan ponsel mahal itu dengan seenaknya
Pemuda itu melirik jam besar yg tergantung di dinding, pukul setengah enam sore sekarang.
Mungkin davian sedang sibuk di cafe, bisa jadi sih.
Sebaiknya ia langsung datang saja.Saat tengah sibuk membereskan berkas-berkas yg berserakan diatas meja, tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka lebar tanpa permisi.
Menampakkan sosok manis dengan senyum lebar diseberang ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
De TodoDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...