"Vin, pacar gue yg paling cantik.."Percuma, panggilan lingga seratus persen diabaikan oleh Avin yg sedang sibuk mencatat sesuatu.
"Pac—"
"Sssshhh.. TOLONG JANGAN BERISIK.! INI PERPUSTAKAAN.!!"
"Yg bilang ini pasar malem juga siapa sih, Bu.?"
Bughh.!!
Lingga meringis ngilu ketika Avin menghantam lengan nya dengan buku tebal, setebal ujian kehidupan.
Sementara di seberang mereka, ibu penjaga perpustakaan sedang mendelik garang karena teguran nya dijawab dengan sangat kurangajar oleh berandalan tengik yg sayang nya memiliki wajah tampan paripurna."Keluar.." titah Avin sedingin es kutub, berdiri membereskan buku-bukunya, kemudian melangkah pergi dari perpustakaan, di ekori lingga yg mengikutinya seperti anak kucing
"Lo tau ngga, ada berapa orang yg denger lo manggil gue pacar.? Kenapa ngga sekalian aja Lo umumin pake speaker aula.!"
"Ya Lo nyebelin, gue kan ngga suka di diemin, berapa kali sih harus gue bilang.?"
"Kalau gue lagi marah tuh jangan tambah Lo Pepet kayak gitu, gue perlu waktu bentar buat ngeredain emosi.!"
"Bentar apa.?? Ini udah setengah hari sejak Lo marah tadi pagi. Lagian yg harusnya Lo marahin kan nyokap Lo, kenapa gue.?"
"Karena Lo bego nya ngga ketulungan.!"
"Anjir.. pewaris tunggal keluarga Pradipta Lo katain bego.!"
"Bego.! Bego.! Bego.! Mati aja Lo sana.!"
Avin melengos pergi meninggalkan lingga yg anehnya malah terkikik geli.
"Marah nya imut banget kek anak gadis, jadi pengen nelen.! Ooii, tungguin gue dong.."
Avin mempercepat langkahnya menuju toilet, ini sungguh memalukan.
Lingga benar-benar tidak bisa di ajak kompromi perihal backstreet di sekolah.
Pemuda itu berkali-kali dengan gamblangnya menunjukkan perhatian dan kata-kata cinta untuk Avin di hadapan publik.Tidak masalah untuk lingga, yg bagaimana pun tingkahnya tidak akan berdampak pada sekolah nya.
Namun untuk Avin yg sepenuhnya bergantung pada nilai dan disiplin, hal itu adalah ancaman besar."Pacar, tungguin gue..."
Lingga menahan pintu bilik toilet yg hampir tertutup.
"Apaan sih..?? Lo mau ikutin gue sampe kedalem sini.?!"
"Mau...."
"Sakit jiwa Lo ya.? Capek banget gue liat kelakuan Lo lama-lama.!"
Lingga masih saja cengengesan sebelum Akhirnya melepaskan pegangannya pada pintu dan membiarkan Avin menuntaskan niatnya.
Lingga bersandar di dinding samping pintu, akhir-akhir sikap posesif nya semakin menjadi.
Sudah jelas kan, apa sebabnya.?
Ia tidak akan pernah lengah lagi dan membiarkan siapapun menyentuh bocah kesayangannya.Bilik toilet terbuka, Avin memicingkan mata saat mendapati lingga benar-benar menunggu nya didepan pintu.
"Lo tenang aja, badan gue ngga akan muat nyempil lewat jendela ventilasi.!"
"Yaelah pacar, namanya juga antisipasi. Siapa tau Lo berniat kabur, kan.?"
"Kenapa sih Lo bego banget.?!"
"Gue selalu bego kalau itu menyangkut Lo.!"
Lingga memutar tubuh Avin untuk berhadapan dengan nya, saat bocah itu selesai mencuci tangan, kemudian menempelkan kening mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
RandomDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...