"Saya ngga berteman dengan lingga, kita lebih dari itu. he is my boyfriend." Jawab davian
Frans tertegun mendengar pernyataan tanpa sedikitpun keraguan itu.
Kedua alisnya naik tanpa sadar sembari menatap lekat pemuda yg masih duduk diam diatas ranjang.
Raut terkejut tak bisa di sembunyikan, apalagi kemudian lingga mendekat, berdiri disamping davian dan merangkul pundaknya, seakan memperjelas pernyataan itu dengan gestur tubuh."Ah.. begitu.? Kalian in relationship.?"
"Benar om."
Jeda sesaat, lingga tersenyum jumawa.
Coba, apa yg bisa dikatakan pria ini perihal hubungan nya dengan davian.?
Beranikah ia menentang.?"Jadi, kemana aja kamu kemarin waktu davian sakit sampai pingsan.?"
Senyum lingga mendadak lenyap.
"Kenapa yg kerepotan justru bibin, atau siapa itu kemarin namanya.? Kenapa kamu baru datang sekarang pas davian udah baikan.?"
Lingga menelan Saliva, diluar ekspektasi ternyata.!
"Cowok macam apa kamu, ha.?"
Mampus ngga Lo.? Mampus.!
"Avin, maafin papa. Tapi papa keberatan kalau kamu minta pulang sekarang, apalagi bersama anak ini.! Papa khawatir nanti kalau ada apa-apa, dia malah ngga ada didekat kamu. Lihat sendiri kan kemarin.? Mana bisa ngaku pacar, tapi cuek aja pas kamu sakit sampai pingsan.? Kalau pulang nya ditunda besok aja gimana.?"
"Om, Saya—"
"Sebentar, saya lagi bicara sama davian." Tuding Frans, membuat lingga seketika bungkam "Avin, papa serius. Papa ngga percaya sama dia.!"
First impression yg gagal total.
Lingga melirik davian, mencoba meminta pembelaan, tapi ternyata yg bersangkutan terlihat tenang-tenang saja."Om, maaf... Saya baru tahu hari ini kalau davian sakit, kemarin ponsel saya hilang. Jadi ngga bisa hubungin —"
"Effort sedikit kan bisa.! Langsung datengin ke kampus atau ketempat kerja nya. Jangan mau enaknya aja kamu.!"
Baiklah.
Ternyata masalah restu ini bukan karena gender mereka.
Frans agaknya tidak keberatan jika davian adalah seorang gay.
Justru yg dipermasalahkan adalah kelakuan lingga yg menurut si om ini tidak Pacarable sama sekali.Bagus om, lanjutkan.!
"Avin, Gimana.?" Frans bertanya lagi untuk memastikan
"Saya mau pulang aja"
Baru saja lingga akan tersenyum penuh kemenangan, namun sebuah kalimat terlontar lagi dari Frans.
"Boleh, Asal ngga sama dia. Kalau sama bibin yg kemarin, papa ijinin"
"Bian.." sela davian membenarkan
"Ya itulah pokoknya"
Lingga tercengang, tertampar, terjatuh, lalu terjungkal pula.
Apalagi saat melihat ekspresi davian yg bahkan nyaris tersenyum.
Sepertinya malah menikmati drama 'Kesan pertama lingga kepada papa mertua yg gagal total'."Pacar, ngga mungkin kan Lo iyain.? Masa Lo lebih milih si kutu kupret yg udah bikin wajah ganteng gue bonyok gini.? Yg bener aajaa.!!" Bisik lingga nyaris tidak terdengar, tapi tetap terdengar oleh pria di hadapannya
"Kalian berantem.?" Tanya Frans
"Bian yg mulai om"
"Emang harus gitu.! Apa kamu harus di gebukin dulu baru sadar kalau davian lagi sakit.? Kamu ngaku-ngaku pacar nya tapi ngga tau keadaan nya gimana, berhenti aja jadi cowok.!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
AcakDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...