"Sialan.! Mana berat banget nih kampret.!"Bian dan Galang berusaha mengangkat tubuh lingga yg lunglai karena mabuk, keluar dari mobil.
Berdua.
Susah payah memapah pemuda tampan itu menaiki tangga batu, menuju pintu samping kediaman prestisius milik keluarga Pradipta.Mengapa pintu samping.?
Sudah jelas, karena bian dan Galang masih ingin hidup lebih lama.
Dan jika lewat pintu depan yg jelas berada dibawah pengawasan cctv bersama tuan muda yg sedang teler begitu.
Leher mereka berdua bisa-bisa ditebas habis oleh Tuan Arnest yg terhormat."Ntar Ntar gal.." bisik Bian terengah-engah... "Gue telfon Tante Jessi dulu, biar di bukain pintu."
Keduanya menyandarkan tubuh lingga di dinding.
"Lagian tadi kenapa ngga minta tolong security aja sih gal.?" Protes Bian lagi... "Mereka juga biasanya bantuin kita nyelundupin ini kampret.!"
"Ntar berisik.." jawab Galang
Bian mencibir, sementara ponselnya tetap melekat di telinga. Menunggu nyonya rumah itu menerima panggilan nya.
"Halo.? Halo Tan, ini Bian. Iya, ehh.. ini didepan pintu Utara Tan.."
Hanya itu.
Sepertinya sambungan diputus dari seberang, selang beberapa menit. Terdengar suara kunci diputar pelan-pelan dari dalam.
Kemudian seorang wanita yg sangat cantik yg sudah memakai dress tidur, melongok dengan wajah Tremor."Bian.." panggilnya
"Disini Tan..."
"OH MY —"
"Shhuutt..."
Wanita cantik itu, Jesselyn Pradipta atau teman-teman lingga biasa menyebutnya Tante Jessi.
Mami tercinta seorang lingga Pradipta, yg sangat bisa di ajak kompromi oleh anak-anak geng putranya.
Sekarang dengan mata melotot dan tangan menutup mulut karena tadi nyaris menjerit histeris."My Boy...." Ratap wanita itu, berbisik
"Maaf Tan, padahal kita tadi udah bilang jangan, tapi tuan muda Pradipta ini tidak memperdulikan kita"
"Oh My Godness, emang nya apa yg dia minum sampe letoy begini.? Bensin kah.?"
"Bukan tan, Bio solar.!"
"Hehh mulut.." Tante Jessi melotot mendengar candaan bian... "Sorry to said, tapi my boy ngga mungkin pakai yg subsidi, apa katamu tadi.? Bio solar.? Kamu pikir dia truk semen.?"
"Udah udah.." Galang yg sudah berkeringat menghentikan perdebatan tidak berfaedah ini... "Bisa ngga kita langsung bawa kampret ini ke kamar nya aja.? Berat Tan.!"
"You said my boy kampret.? Galang sudah bosan hidup ya.?"
"Nanti aja Tan, tahan dulu ngomelnya. Udah yuk.? Pelan-pelan jangan berisik" kata bian
Ke empat orang itu berjalan pelan, melintasi ruang tamu yg gelap, menuju kamar lingga yg sialnya berada di lantai atas.
Jangan sampai menimbulkan suara sekecil apapun, karena menurut Tante Jessi, Tuan Arnest masih berada di ruang kerjanya.
Kalau ketahuan lingga mabuk sampai teler begitu, bukan tidak mungkin jika pemuda itu akan di coret dari daftar ahli waris keluarga Pradipta.Bencana...
"Kenapa kalian biarin My boy begini, ha.?"
"Ngga bisa di cegah Tan.!" Ucap Bian spontan
"Ya usaha dong.!"
"Tante kan tau, dia anak nya gimana.?" Bian ngotot, sembari memijit pundaknya yg nyaris kram karena memapah lingga
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
RandomDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...