21(CdL)

984 152 18
                                    


"Cowok itu mengerikan.!"

Bian mengungkapkan dengan sungguh-sungguh.
Sementara Delon dan Firga, menyimak sepenuh hati.

"Oh iya, yg paling penting. Dia bisa ngomong bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sama sekali engga bisu.!" Tambah nya

"Mengerikan yg gimana sih.? Ambigu banget bahasa Lo.! Dilihat dari segi manapun, dia tuh imut banget" ucap Firga

Bian menggeleng.... "Jangan menilai apapun hanya dari segi penampilan luarnya aja.!"

"Ya intinya.... Apa Lo berhasil bikin dia setuju buat ngga terlalu mengikat lingga.?" Tanya Delon

"Intinya... Gue kena mental..!!"

"Wihh..."

"Wihhh...."

"Wihh banget... Pedes banget mulutnya, lebih dari si Gavin.!"

Delon dan Firga saling bertukar pandang.

"Dan Lo tau dia ngomong apa sama gue.?"

Bian menyipitkan mata, memandang dramatis kedua sahabatnya secara bergantian.

"Dia bilang, dia ngga sebodoh itu buat ngelepasin mangsa yg datang dengan sukarela.!"

"Mengerikan.. kita harus secepatnya jauhin lingga dari dia. Cowok itu ngga sepolos yg kita kira, harus ngomong sama Galang dan Gavin nih.!" Usul Delon

"Ngapain Lo bertiga bisik-bisik kayak gitu, dah kek emak-emak kompleks aja.!"

Ketiga pemuda itu sontak menjauhkan diri masing-masing, begitu mendengar teguran dari suara yg sudah sangat mereka kenal.

Lingga mendekat dengan raut curiga... "Lagi ngerencanain kudeta.?"

"Gabut kita ngga gitu-gitu amat.! Curigaan Lo ngga ngotak.!" Jawab delon

"Feeling gue jarang meleset, kalian ngerencanain apa.?"

Ketiga nya kembali saling bertukar pandang dengan gusar.
Manusia yg satu ini memang memiliki insting setajam singa dan itu tidak bagus.

"Kalian mau minta traktir lagi, sampe gue ngga bisa bangun kayak waktu itu, iya kan.?"

"Nahhh... Iya, kita tadi lagi ngerencanain itu, iya kan fir, Del.?"

Keduanya mengangguk setengah hati.
Meski sebenarnya, lingga sendiri masih tidak puas dengan jawaban itu.

"Gampang deh ntar, sekarang gue mau ketemu pacar dulu.!"

"Heh boss.... Basecamp aja yuk.? Lo udah jarang ngumpul Ama kita, Galang sama Gavin juga pasti lagi disana" ajak bian

Pemuda itu terlihat menimbang-nimbang.

"Lo bareng pacar Lo tiap waktu, sampe ngga ada waktu sama sekali buat kita.!" Imbuh Bian

"Ya Tapi...."

Belum juga lingga menyelesaikan kalimatnya.
Namun bian sudah menyeret pemuda itu dan membawanya keruang kecil di bagian tersembunyi sekolah yg biasa mereka sebut basecamp.

****

Avin belum bergerak dari tempat duduknya di kelas, meski bell tanda berakhirnya sekolah sudah berdering beberapa saat lalu, buku-bukunya juga masih berserakan di atas meja.

"Nungguin pacar Lo ya, badut.?"

Avin tidak bergerak ketika Vani berseru di seberang kelas.

"Ngga lama lagi, Lo bakal tau gimana dia yg sebenarnya. Jangan pikir kalau sekarang dia tergila-gila sama Lo, besok dia akan tetap ngelakuin hal yg sama seperti hari ini.!"

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang