32 (CdL) Season 2

894 138 40
                                    

7 Tahun Kemudian.....

Lingga berdiri di ambang kaca ruangan nya, jemarinya mengelus kalimat cantik yg terukir di balik permukaan cincin perak yg tengah ia pegang, bersama seulas senyum yg mengembang hangat.
Obsidian kelabu itu terangkat untuk memandang hamparan pemandangan kota dalam selimut senja yg cantik.
Matahari bersiap pulang menuju peraduan, dengan sempurna mengakhiri hari ini.

"Davian... Kita udah janji, kan.? Seberapa lama pun waktu berlalu, gue ngga akan pernah tukar janji kita dengan apapun. Gue tau, Lo pun juga begitu. Kalau versi terbaik menurut takdir yg Lo bilang di bandara waktu itu adalah saat ini, maka gue akan datang. Bukan kita akan ketemu lagi, tapi gue yg akan maksa supaya kita ketemu lagi dan penuhin semua janji yg udah kita ucapkan dua belas tahun yg lalu.!"

****

//Flashback on//

7 tahun yg lalu


"Kalau davian ngga ada, Apa alasan gue terus bertahan dalam dunia ini.? Kalau davian ngga ada, siapa lagi yg bakal gue tunggu dan gue tuju.? Dan kalau davian ngga ada, gue ngga mau hidup lagi.!"

Lingga tengah duduk di tepi jalan raya yg ramai, kepalanya menunduk dalam, memandang sepasang sepatu lusuh yg ia kenakan.
Sekian puluh hari berlalu setelah davian pergi meninggalkan nya, sekarang lingga merasa sudah waktunya ia berhenti menjadi beban hidup Galang.

"Vin, versi terbaik menurut takdir yg Lo bilang waktu itu ngga akan pernah ada. Nyatanya, versi terbaik dalam hidup gue adalah ketika sadar untuk pertama kalinya bahwa gue cinta banget sama Lo. Bahwa Lo adalah hal paling indah yg pernah gue miliki dalam hidup gue yg ngga berarti ini, dan sekarang. Versi terbaik itu jelas sudah berlalu.!"

Lingga menghela napas, tangan meraba leher, dimana sepasang cincin itu menggantung disana sebagai liontin kalung.

"Pacar, hidup yg baik ya. Jangan lupa makan, jangan sampai badan Lo yg kecil itu jadi tambah kecil. Kalau ngga di dunia ini, gue masih tetep berharap kita bisa bersatu lagi di kehidupan yg lain suatu saat nanti"

Lingga bangkit, menapak langkah pelan, menyongsong jalan raya yg ramai.
Ya, ini tidak akan lama, terus melangkah, dan sudah.
Semuanya akan selesai.
Tak apa-apa jika nanti tubuhnya harus hancur di hempas kendaraan raksasa yg meluncur cepat seperti peluru.
Tidak apa-apa, tidak akan terlalu sakit.!

"KAK LINGGA.."

"KAK LINGGA BERHENTI.!"

"KAK...."

BRAKK...

Suara decit rem yg menusuk telinga diiringi dentuman keras akibat dua benda logam yg bertabrakan hebat, sejenak membekukan akal sehat lingga.

Kendaraan raksasa yg seharusnya menggilas tubuhnya hingga hancur, nyatanya tidak pernah sampai.
Harus berhenti dengan posisi melintang ditengah jalan, sebab sebuah sedan hitam menghalangi jalan nya.
Sedan hitam yg kini remuk redam tak berbentuk dengan sepotong lengan yg tampak bersimbah darah, menjuntai keluar dari dalam jendela yg sudah hancur berkeping-keping.

"Nggak.... Seharusnya gue yg mati, bukan Lo. Kenapa jadi Lo yg mati.!"

Sepasang kaki lingga seperti terpaku kedalam bumi, tak bisa bergerak, bahkan saat orang-orang datang berlarian untuk menolong pemilik lengan didalam sedan itu.
Kedua netra kelabu nya memandang kosong kepada sosok yg kini tengah di gotong keluar oleh warga yg menolong.
Sebagian besar dari mereka sibuk memotret dengan camera ponsel mengabadikan gambar yg menyayat hati, mendirikan bulu kuduk.
Lalu mengirim gambar-gambar itu melalui jaringan internet dan menyebarluaskan nya ke seluruh penjuru kolong langit dalam headline berita; Justin Al Zacky meninggal dunia dalam kecelakaan tragis.!

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang